dc.description.abstract | Lamun merupakan tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang dapat hidup dan berkembang biak pada lingkungan laut dengan kadar garam tinggi. Lamun memiliki peran yang penting yaitu sebagai produsen primer, habitat biota, daerah tangkapan sedimen dan pendaur ulang zat hara. Kegiatan antropogenik dan perubahan lingkungan dapat mengakibatkan kerusakan pada lamun yang berakibat pada penurunan luas lamun. Penelitian ini dilakukan untuk memetakan sebaran lamun di Pulau Tidung, dan mengkaji perubahan luasan lamun. Penelitian ini diawali dengan pengambilan data lapang dan pengolahan citra satelit Sentinel 2A berupa koreksi atmosferik dan koreksi kolom air. Selanjutnya dilakukan klasifikasi secara tidak terbimbing pada citra sentinel 2A akuisisi 25 Mei 2017 dan 11 Desember 2019. Hasil klasifikasi citra diperoleh empat kelas yaitu kelas non lamun, lamun padat, lamun sedang dan lamun jarang. Pada tahun 2017 luas area padang lamun sebesar 43.47 hektar (0.435 km2) dan non lamun 217.93 hektar (2.178 km2) , di tahun 2019 luas lamun sebesar 58.67 hektar (0.587 km2) dan non lamun 202.73 hektar(2.027km2). Terjadi perubahan luas area lamun menjadi non lamun sebesar 39.89 hektar (0.399 km2) dan area non lamun yang menjadi lamun seluas 24.69 hektar (0.247 km2). Nilai akurasi yang diperoleh sebesar 74.90%. | id |