Show simple item record

dc.contributor.advisorJusadi, Dedi
dc.contributor.advisorSetiawati, Mia
dc.contributor.advisorFauzi, Ichsan Ahmad
dc.contributor.authorRahmat, Ismail
dc.date.accessioned2021-03-19T03:56:25Z
dc.date.available2021-03-19T03:56:25Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106336
dc.description.abstractRINGKASAN ISMAIL RAHMAT. Evaluasi Penambahan Glutamin pada Pakan terhadap Struktur dan Fungsi Usus serta Kinerja Produksi Benih Ikan Lele (Clarias gariepinus). Dimbimbing oleh DEDI JUSADI, MIA SETIAWATI, dan ICHSAN ACHMAD FAUZI. Pendederan ikan lele Clarias gariepinus merupakan salah satu segmen usaha yang menunjang keberhasilan usaha pembesaran. Permasalahan yang sering dijumpai dalam proses pendederan adalah beragamnya ukuran benih yang dihasilkan. Pada akhir fase pemeliharaan, biasanya benih lele yang dipanen memiliki lebih dari 3 kriteria ukuran panjang. Beragamnya ukuran benih lele diduga akibat dari kurang optimalnya penyerapan nutrien pada usus ikan serta persaingan dalam konsumsi pakan akibat padat tebar yang tinggi. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan glutaimn bebas (Gln) pada pakan terhadap struktur dan fungsi usus, serta kinerja pertumbuhan benih ikan lele Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Percobaan terdiri atas empat perlakuan pakan yang ditambahkan Gln dengan tiga ulangan. Pakan uji yang digunakan adalah pakan buatan komersial (PF 500) dengan penambahan Gln dosis 0,0%, 0,7%, 1,4% dan 2,1%. Benih ikan lele berumur dua minggu dengan ukuran 2,22±0,14cm dan berat 0,09±0,02g dipelihara pada wadah akuarium berukuran 50x50x40 cm sebanyak 12 unit. Ikan ditebar sebanyak 200 ekor dalam setiap akuarium dan diberi pakan uji dengan frekuensi tiga kali sehari selama 30 hari secara at satiation. Proses ganti air dilakukan selama tiga hari sekali sebesar 20%. Kondisi kualitas air selama pemeliharaan meliputi DO yaitu 5,09 mgL-1 , suhu 26-28 0C dan pH 7,46. Parameter uji yang diamati meliputi bobot akhir ikan, bobot biomasa akhir ikan, laju pertumbuhan spesifik, jumlah konsumsi pakan, retensi protein, tingkat kelangsungan hidup, efisiensi pakan dan sebaran ukuran ikan. Kinerja usus (aktivitas enzim protease dan morfologi usus), aktivitas superoksida dismutase (SOD) dan malondialdehid (MDA) hati dan glutamin hati juga diukur pada penelitian ini. Penambahan Glutamin pada pakan cenderung meningkatkan kandungan glutamin pada hati ikan lele. Konsentrasi glutamin pada hati ikan menunjukkan glutamin diserap dengan baik oleh ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Gln 0,7% berpengaruh pada nilai biomasa, laju pertumbuhan harian, retensi protein, serta efisiensi pakan ikan lele. Efisiensi pakan pada ke empat perlakuan memiliki pola yang sama yakni meningkat pada perlakuan Gln 0,7% kemudian turun kembali pada perlakuan Gln 1,4%. Berdasarkan kurva respon pertumbuhan diketahui bahwa penambahan Gln 0,76% merupakan dosis optimal yang memberikan biomasa maksimal. Meskipun terdapat perbedaan pertumbuhan ikan antar perlakuan, jumlah konsumsi pakan dan kelangsungan hidup ikan di seluruh perlakuan tidak berbeda nyata. Pertumbuhan yang lebih tinggi pada perlakuan Gln 0,7% berkaitan dengan vili usus, retensi protein serta efisiensi pakan yang juga tinggi. Penambahan Gln 0,7% secara nyata mampu meningkatkan tinggi vili usus ikan lele dibandingkan dengan perlakuan Gln 0,0%. Pada penelitian ini, penambahan Gln memberikan hasil yang tidak berbeda nyata pada basal vili, luas vili, rasio panjang usus dengan panjang tubuh, serta diameter vili. Peningkatan asupan Gln pada pakan juga menyebabkan peningkatan aktivitas enzim protease usus. Penambahan Gln sampai 1,4% menghasilkan aktivitas enzim protease lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya. Konsumsi pakan yang ditambah Gln tidak memberi peningkatan aktivitas antioksidasi pada benih ikan lele, ditunjukkan dengan nilai SOD dan MDA yang tidak berbeda nyata pada semua perlakuan. Distribusi ukuran panjang ikan pada semua perlakuan didominasi kelompok ukuran 5-6 cm. Perlakuan Gln 0,7% menghasilkan ikan ukuran 5-6 cm dengan jumlah terkecil, sedangkan tertinggi pada perlakuan Gln 2,1%. Distribusi ukuran terbanyak berikutnya yaitu kelompok ukuran 7-8 cm. Pada kelompok 7-8 cm, distribusi tertinggi ada di perlakuan Gln 0,7%, yakni 32.59 ±14.18%. Ukuran 7-8cm merupakan ukuran benih ikan lele yang diminati pasar karena dianggap siap untuk ditebar pada kegiatan pembesaran. Ikan dengan ukuran yang lebih kecil belum banyak diminati karena memerlukan waktu pemeliharaan yang lebih lama serta resiko kematian yang lebih tinggi. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan Gln 0,7% pada pakan dapat meningkatkan struktur dan fungsi usus serta kinerja produksi ikan lele dicirikan dengan peningkatan jumlah ikan lele berukuran 7-8 cm.. Kata Kunci : benih lele, glutamin bebas, kinerja produksi, ukuran ikanid
dc.description.abstractSUMMARY ISMAIL RAHMAT. Evaluation of Glutamine Supplementation in Feed in The Intestinal Structure and Function, and Production Performance of Catfish (Clarias gariepinus) Seeds. Supervised by DEDI JUSADI, MIA SETIAWATI, and ICHSAN ACHMAD FAUZI. Catfish Clarias gariepinus seed rearing is a business segment that supports the success of the catfish grow-out rearing segment. The problem in the seed rearing is the variety of the seed sizes. At the end of the rearing, the harvester catfish seeds have more than 3 length criteria. The various sizes are thought to be due to the less intestinal nutrien absorption of nutriens and feeding competition due to high stocking density. This study aimed to evaluate the effect of free glutamine (Gln) supplementation in feed in the intestinal structure and function, and growth performance of the catfish seeds. This study used a completely randomized design (CRD) containing four Gln supplemented feed treatments and three replications. The commercial feed (PF 500) used as the experimental feed was supplemented with 0.0%, 0.7%, 1.4% and 2.1% Gln. The 2-week catfish seeds with the initial length of 2.22 ± 0.14 cm and initial weight of 0.09 ± 0.02g were stocked in the 12 units of 50x50x40 cm3 aquarium. The 200 fish were stocked in each aquarium and fed the experimental feed three times a day for 30 days to satiation. The water exchange was performed every three days at 20%. The water quality during maintenance were remained DO of 5.09 mgL-1 , temperature of 26-28C, and pH of 7,46. Observation parameters include the final weight, final biomass weight, specific growth rate, feed intake, protein retention, survival rate, feed efficiency, and fish size distribution. The intestinal performance (protease enzyme activity and gut morphology), hepatic superoxide dismutase enzyme activity (SOD), hepatic malondialdehyde (MDA), and hepatic glutamine were also measured in this study. The dietary supplementation of glutamine tends to increase the glutamine content in the catfish liver. Glutamine concentration in fish liver indicates that glutamine is well absorbed by the fish. The results showed that the 0.7% Gln supplemented diet affected the biomass value, specific growth rate, protein retention, and feed efficiency of catfish. Feed efficiency in four treatment groups had the same pattern, namely, increasing at the 0.7% Gln, and then decreasing at the 1.4% Gln. Based on the growth response curve, the 0.76% Gln is the optimal dietary supplementation dose that provides the maximum biomass. Although there were differences in fish growth among the treatment groups, the feed intake and fish survival rate in all treatment groups were insignificantly different. Higher growth in the 0.7% Gln treatment group was associated with high intestinal villi, protein retention, and feed efficiency. The 0.7% Gln dietary supplementation could significantly increase the intestinal villi height of catfish compared to 0.0% Gln treatment. In this study, the dietary supplementation of Gln obtained an insignificant difference in basal villi, villi area, intestinal length to body length ratio, and villi diameter. Increased dietary supplementation intake of Gln also caused an intestinal protease enzyme activity improvement. The dietary supplementation of 1.4% Gln resulted in a higher protease activity than the other treatment groups. The feed intake of Gln supplemented diets did not increase the antioxidant activity of catfish seeds, identified from the SOD and MDA values which were insignificantly different in all treatment groups. The distribution of fish length in all treatments was dominated by the 5-6 cm size group. The 0.7% Gln treatment group produced the smallest number of 5- 6 cm size, while the highest treatment was obtained from the 2.1% Gln treatment group. The next largest size distribution was the 7-8 cm size group. In the 7-8 cm size group, the highest distribution was in the 0.7% Gln treatment group, namely, 32.59 ± 14.18%. The 7-8 cm size group is the market demanded size of catfish seeds because of being considered as the proposed stocked seeds for rearing activities. Fish with smaller size has low demand due to requiring a longer rearing period and a higher mortality risk. Based on this study, it can be concluded that the dietary supplementation of 0.7% Gln can improve the structure and function of the intestines and increase the catfish production performance characterized by an increase the number of catfish measuring 7-8 cm. Keyword : catfish seeds, fish size, free glutamine, production performanceid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleEvaluasi Penambahan Glutamin pada Pakan terhadap Struktur dan Fungsi Usus serta Kinerja Produksi Benih Ikan Lele (Clarias gariepinus).id
dc.title.alternativeEvaluation of Glutamine Supplementation in Feed in The Intestinal Structure and Function, and Production Performance of Catfish (Clarias gariepinus)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbenih leleid
dc.subject.keywordglutamin bebasid
dc.subject.keywordkinerja produksiid
dc.subject.keywordukuran ikanid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record