Show simple item record

dc.contributor.advisorBengen, Dietriech Geoffrey
dc.contributor.advisorPrartono, Tri
dc.contributor.authorPanto, Mahmud Buyung Syafryadi
dc.date.accessioned2021-03-17T06:48:22Z
dc.date.available2021-03-17T06:48:22Z
dc.date.issued2021-03-17
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106308
dc.description.abstractEkosistem mangrove merupakan suatu ekosistem yang unik dimana area tumbuh dari tumbuhan ini berada di lingkungan yang ekstrim. Ekosistem ini dapat ditemukan pada daerah tropis dan subtropis pada wilayah intertidal yang mendominasi wilayah garis pantai dan muara sungai. Ekosistem Mangrove berperan dalam bidang fisik, kima dan biologi sehingga peran ini penting dalam siklus hidrobiologi dalam suatu ekosistem. Kegiatan pemanfaatan suatu lahan tanpa memperhatikan dampak yang ditimbulkan semakin meningkatkan kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan akan semakin parah apabila masuknya bahan-bahan berbahaya dalam hal ini logam berat yang berasal dari aktivitas antropogenik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui konsentrasi logam berat (Cu, Hg dan Pb) dari hulu dan hilir, menganalisis tingkat pencemarannya dilihat dari Faktor Pengkayaan dan Indeks Geoakumulasi serta mangrove yang berperan dalam penyerapan logam berat dilihat pada bagian sedimen, akar dan daun, serta bagian dari tumbuhan mangrove yang dominan dalam penyerapan logam berat. Penelitian ini dilakasanakan pada bulan Februari-Maret 2018 di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo. Sampel diambil pada 7 lokasi meliputi area tambang bagian atas, area tambang bagian bawah, muara, laut, ekosistem mangrove bagian timr, ekosistem mangrove bagian tengah dan ekosistem mangrove bagian barat. Terdapat dua jenis mangrove dalam penelitian ini yaitu Rhizophora mucronata dan Sonneratia alba. Penelitian ini menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) dan microwave digestion untuk mengekstrak logam dari sampel air, sedimen, akar dan daun mangrove. Hasil analisis menunjukkan konsentrasi Cu dan Pb pada air mengalami peningkatan konsentrasi pada 7 lokasi yaitu < 0,0147 mg/L dan 0,031 – 0,120, sementara Hg yaitu < 0,0004 mg/L. Pada sedimen konsentrasi mengalami peningkatan dibandingkan dengan air, Cu 2,72 – 3,64 mg/Kg, Hg 0,0004 – 0,1243 mg/kg dan Pb pada berkisar 2,92 – 9,51 mg/Kg. Kualitas sedimen menunjukkan terjadi peningkatan pengkayaan logam berat pada level pengkayaan sedang. Sumber antropogenik berperan dalam peningkatan konsentrasi Hg dan Pb. Mangrove jenis R.mucronata dan S. alba memiliki kemampuan dalam penyerapan logam dalam jaringannya. Penyerapan logam berat pada jaringan atas S.alba > R.mucronata. Berdasarkan studi ini dapat diindikasikan bahwa ekosistem mangrove merupakan mitigasi alami dalam hal penyerapan logam berat yang berasal dari segala aktivitas di darat.id
dc.description.abstractThe mangrove ecosystem is a unique ecosystem where the growing area of this plant is in an extreme environment. This ecosystem can be found in tropical and subtropical in intertidal areas that dominate the coastline and river estuaries. Mangrove ecosystems play a role in the physical, chemical and biological fields so that this role is important in the hydrobiological cycle in an ecosystem. The activity of utilizing a land without paying attention to its impact will further increase environmental damage. Environmental damage will get worse if the entry of hazardous materials, in this case heavy metals, comes from anthropogenic activities. The purpose of this study was to determine the concentration of heavy metals (Cu, Hg and Pb) from upstream and downstream, to analyze the level of pollution seen from the Enrichment Factor and Geoaccumulation Index and mangroves which play a role in the absorption of heavy metals seen in the sediment, roots and leaves, and parts from mangrove plants which are dominant in the absorption of heavy metals. The research was conducted in February-March 2018 in Pohuwato Regency, Gorontalo Province. Samples were taken at 7 locations including the upper mining area, lower mining area, estuary, sea, eastern mangrove ecosystem, middle mangrove ecosystem and western mangrove ecosystem. There are two types of mangroves in this study including Rhizophora mucronata and Sonneratia alba. This study using AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) and microwave digestion to extract heavy metals from water, sediment, mangrove roots and leaves samples. The concentration of Cu and Pb in water showed results <0.0147 mg / L and 0.031 - 0.120 mg/L, while the concentration of Hg <0.0004 mg / L. In the sediment, the concentration of Cu 2.72 - 3.64 mg / Kg, Hg 0.0004 - 0.1243 mg / kg and Pb in the range 2.92 - 9.51 mg / Kg. The quality of the sediments shows an increase of heavy metals at moderate level. Anthropogenic sources play a role in increasing the concentration of Hg and Pb. Mangroves of R.mucronata and S. alba types have the ability to absorb metals in their tissues. Heavy metal absorption in the upper tissues of S.alba > R.mucronata. Based on this study, it can be indicated that the mangrove ecosystem is a natural mitigation in terms of absorption of heavy metals from all activities on land.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleSebaran dan Bioakumulasi Logam Berat (Cu, Hg, Dan, Pb) pada Ekosistem Mangrove di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontaloid
dc.title.alternativeDistribution and Bioaccumulation of Heavy Metals (Cu, Hg, Dan, Pb) in the Mangrove Ecosystem in Pohuwato Regency, Gorontalo Provinceid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBioakumulasiid
dc.subject.keywordLogam Beratid
dc.subject.keywordRhizophora mucronataid
dc.subject.keywordSonneratia albaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record