Show simple item record

dc.contributor.advisorYuliand, Fredinan
dc.contributor.advisorKusrini, Mirza Dikari
dc.contributor.authorLindawati
dc.date.accessioned2021-03-10T00:53:16Z
dc.date.available2021-03-10T00:53:16Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106220
dc.description.abstractPerairan Selat Sunda merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi perikanan cukup besar baik ikan pelagis kecil maupun demersal. Hasil tangkapan dari perairan Selat Sunda sebagian besar didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan, Banten. Seiring meningkatnya permintaan terhadap sumber daya ikan diduga akan menyebabkan aktivitas penangkapan terus meningkat setiap tahunnya sehingga akan mengancam kelestarian sumber daya ikan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat eksploitasi perikanan pelagis kecil dan demersal, menduga tingkat tangkapan lestari maksimum (maximum sustainable yield, MSY), tangkapan ekonomi maksimum (maximum economic yield, MEY) dan akses terbuka (open access, OA) perikanan pelagis kecil dan demersal serta merumuskan strategi pengelolaan perikanan pelagis kecil dan demersal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Oktober 2018 di PPP Labuan, Banten dengan menggunakan pendekatan penarikan contoh acak sederhana. Data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer terkait panjang, bobot, jenis kelamin dan tingkat kematangan gonad (TKG) dari ikan yang diamati sedangkan data sekunder berupa statistik perikanan tangkap di Kabupaten Pandeglang. Jenis ikan yang diamati dalam penelitian ini adalah ikan selar kuning (Selaroides leptolepis), tembang (Sardinella fimbriata), kuniran (Upeneus spp.) dan kurisi (Nemipterus japonicus). Analisis data meliputi hubungan panjang bobot, parameter pertumbuhan, ukuran pertama kali matang gonad dan pertama kali tertangkap, mortalitas dan laju eksploitasi, bioekonomi, bioekonomi kompetisi serta analisis pemangku kepentingan (stakeholder). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat eksploitasi perikanan pelagis kecil dan demersal di Perairan Selat Sunda diindikasikan telah mengalami tangkap lebih (overfishing). Rata-rata ukuran pertama kali tertangkap (Lc) lebih kecil dari panjang pertama kali matang gonad (Lm) yang mengindikasikan gejala growth overfishing. Hal ini diperkuat dari hasil analisis bioekonomi yang menunjukkan bahwa pemanfaatan perikanan pelagis kecil dan demersal diindikasikan telah mengalami tangkap lebih secara ekonomi (economical overfishing) maupun tangkap lebih secara biologi (biological overfishing) yang terlihat dari upaya penangkapan maupun produksi pada kondisi aktual berada di atas MEY dan MSY. Terkait dengan hal tersebut, strategi pengelolaan yang dapat dilakukan adalah melalui pengaturan upaya penangkapan, waktu penangkapan, ukuran mata jaring yang digunakan serta meningkatkan kerjasama antar pemangku kepentingan (stakeholder) agar dapat mewujudkan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengelolaan Perikanan Pelagis Kecil dan Demersal di Perairan Selat Sunda.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordExploitation rateid
dc.subject.keywordfisheries managementid
dc.subject.keywordSunda Straitid
dc.subject.keywordsustainable yieldid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record