Show simple item record

dc.contributor.authorYusuf, Sri Malahayati
dc.date.accessioned2021-03-08T03:00:39Z
dc.date.available2021-03-08T03:00:39Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/106197
dc.description.abstractKondisi sebagian besar Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia yang telah rusak menyebabkan berbagai masalah, beberapa diantaranya yaitu perubahan karakteristik hidrologi DAS, erosi dan sedimentasi. DAS Citarum Hulu merupakan salah satu DAS penting untuk Provinsi Jawa Barat dan sekitarnya karena fungsi DAS sebagai daerah tangkapan air untuk Waduk Saguling. Kondisi DAS Citarum Hulu sangat menentukan keberlanjutan fungsi Waduk Saguling. Tujuan penelitian ini yaitu (1) mengkaji pola perubahan tutupan lahan periode 2006-2014 dan proyeksi tutupan lahan tahun 2030 di DAS Citarum Hulu menggunakan model M-CA, (2) memprediksi total direct runoff dan erosi lahan di DAS Citarum Hulu dan beberapa Sub DAS di DAS Citarum Hulu menggunakan model GeoWEPP, dan (3) menyusun arahan pengelolaan DAS untuk mengendalikan total direct runoff dan erosi lahan di DAS Citarum Hulu dan beberapa Sub DAS di DAS Citarum Hulu. Jenis tutupan lahan di DAS Citarum Hulu terdiri dari sawah, ladang/tegalan, perkebunan, hutan sekunder, hutan tanaman, lahan terbuka/semak, lahan terbangun, dan tubuh air. Sawah merupakan jenis tutupan lahan yang paling dominan di DAS Citarum Hulu pada periode 2006-2014. Persentase perubahan tutupan lahan periode 2006-2014 di DAS Citarum Hulu berkisar antara 1-14% dengan dominasi peningkatan lahan terbangun dan kebun/perkebunan. Pola perubahan tutupan lahan DAS Citarum Hulu cenderung dari hutan menjadi lahan terbuka dan ladang/tegalan, ladang/tegalan menjadi kebun/perkebunan dan lahan terbangun, sawah menjadi kebun/perkebunan dan lahan terbangun. Arah perubahan lahan yang dominan di DAS Citarum Hulu periode 2006-2014 adalah dari sawah menjadi lahan terbangun. Hasil proyeksi tutupan lahan tahun 2030 berdasarkan data tahun 2006-2014 menunjukkan bahwa perubahan tutupan lahan yang terjadi di DAS Citarum Hulu berkisar antara 1-21%. Lahan terbangun merupakan jenis tutupan lahan dengan persentase peningkatan luas terbesar yaitu 20.7%, sedangkan sawah mengalami penurunan sebesar 7.7%. Penerapan kebijakan perlindungan lahan sawah berkelanjutan dan kebijakan mempertahankan kawasan hutan menyebabkan pola perubahan lahan didominasi oleh peningkatan luas lahan terbangun, dan penurunan lahan kebun/perkebunan Prediksi direct runoff, erosi, dan hasil sedimen dilakukan menggunakan model GeoWEPP dengan metode watershed dan flowpath. Nilai CSA dan MSCL yang digunakan pada metode watershed adalah 200 ha dan 2 000 m., sedangkan pada metode flowpath dan watershed untuk skala Sub DAS menggunakan CSA dan MSCL sebesar 50 ha dan 200 m. Deliniasi DAS menggunakan titik outlet Nanjung untuk analisis skala DAS dan titik outlet pada jaringan anak sungai untuk analisis pada skala Sub DAS masing-masing menghasilkan luas total DAS sebesar 162 063 ha dan 158 200 ha. Nilai direct runoff DAS Citarum Hulu pada kondisi eksisting sebesar 534.96 mm, dengan nilai erosi lahan 310.65 ton/ha/thn, lebih besar jika dibandingkan nilai erosi yang ditoleransikan dan 41% dari erosi lahan tersebut menjadi hasil sedimen. Distribusi spasial hasil sedimen menunjukkan bahwa DAS Citarum Hulu didominasi oleh kelas hasil sedimen 0 – ¼ T, ¼ - ½ T, dan > 4 T. Pada level Sub DAS, nilai direct runoff tertinggi pada kondisi eksisting tahun 2014 terjadi di Sub DAS Cikapundung 4 karena dipengaruhi tingginya persentase luas lahan terbangun, sedangkan nilai rata-rata erosi lahan tertinggi di Sub DAS Ciminyak 5 dihasilkan dari tutupan lahan ladang/tegalan, kebun/perkebunan, dan pemukiman dengan tingkat kepadatan sedang. Penerapan berbagai skenario tutupan lahan pada skala Sub DAS dan DAS memberikan respon perubahan nilai direct runoff, erosi lahan, dan hasil sedimen yang tidak selalu linier. Skenario yang disimulasikan yaitu penerapan sistem agroforestri di lahan kebun campuran, semak belukar, dan lahan terbuka pada tutupan lahan eksiting tahun 2014 (S1), penerapan kawasan hutan pada tutupan lahan eksisting tahun 2014 (S2), penerapan tutupan lahan proyeksi tahun 2030 (S3), penerapan tutupan lahan sesuai peta RTRW Provinsi Jawa Barat tahun 2009-2030 (S4), penerapan teknik konservasi tanah dan air yang mencakup penanaman sesuai kontur pada lahan tegalan dan kebun campuran, pemberian serasah/mulsa/sisa panen pada permukaan lahan di lahan tegalan, pengolahan lahan tanpa olah tanah di lahan tegalan, perlindungan lahan terbuka, dan pemeliharaan pekarangan hijau pada pemukiman kepadatan sedang, dilakukan pada tutupan lahan eksisting (S5), penerapan teknik KTA seperti pada S5 pada tutupan lahan proyeksi tahun 2030 (S6), penerapan teknik KTA seperti pada S5 pada tutupan lahan RTRW 2009-2030 (S7), dan kombinasi RTRW-kawasan hutan-agroforestri-teknik KTA (S8). Skenario S1 – S4 disimulasikan pada level Sub DAS, sedangkan seluruh skenario (S1 – S8) diterapkan pada level DAS. Hasil analisis membuktikan bahwa skenario S4 adalah yang terbaik dalam menurunkan nilai direct runoff dan erosi lahan pada level Sub DAS dengan penurunan tertinggi masing-masing secara berurutan sebesar 57.32% dan 99.70%. Skenario S4 mampu menurunkan erosi lahan lebih kecil dibandingkan erosi toleransi pada hampir seluruh Sub DAS. Pada level DAS, skenario terbaik dalam menurunkan direct runoff dan erosi lahan adalah skenario S8 dengan penurunan masing-masing parameter tersebut secara berurutan sebesar 11.02% dan 98.41%. Skenario S5, S7, dan S8 mampu menurunkan erosi di bawah nilai erosi yang ditoleransikan. Berdasarkan hasil analisis pada level Sub DAS dan DAS, maka arahan pengelolaan DAS Citarum Hulu yang direkomendasikan adalah kombinasi penerapan RTRW, kawasan hutan, agroforestri, dan teknik konservasi anah dan air (S8).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAplikasi Pemodelan Spasial Perubahan Tutupan Lahan dan Erosi pada Beberapa Sub DAS di DAS Citarum Huluid
dc.title.alternativeApplication of Spatial Modeling of Land Cover Change and Erosion in Sub Watersheds, Upstream Citarum Watershedid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordCA-Markovid
dc.subject.keywordCitarum Hulu watershedid
dc.subject.keyworderosion predictionid
dc.subject.keywordGeoWEPPid
dc.subject.keywordland cover changeid
dc.subject.keywordwatershed management recommendationid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record