dc.contributor.author | Eryati, Ristiana | |
dc.date.accessioned | 2010-05-03T06:58:04Z | |
dc.date.available | 2010-05-03T06:58:04Z | |
dc.date.issued | 2008 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/10612 | |
dc.description.abstract | Ekosistem terumbu karang adalah salah satu dari ekosistem penting di kawasan pesisir. Perairan Tanjung Jumlai merupakan kawasan pesisir yang memiliki sumberdaya mineral dan perikanan yang melimpah. Ekosistem terumbum karang yang berupa gosong karang dapat dijumpai di kawasan ini. Tingginya aktivitas di perairan Tanjung Jumlai seperti aktivitas penambangan minyak bumi, pertambakan dan pelabuhan dapat menyebabkan degradasi lingkungan serta ekosistem terumbu karang. Berdasarkan sifat bioakumulasi logam berat maka hewan karang dapat dijadikan sebagai bioindikator dalam melihat tingkat pencemaran lingkungan. Lokasi penelitian terbagi dalam delapan stasiun pengamatan kualitas air dan termasuk di dalamnya empat stasiun pengamatan karang. Contoh air di ambil di setiap stasiun pengamatan pada saat air surut sebanyak tiga kali ulangan dengan rentang waktu dua bulan. Data individu karang diperoleh dengan menggunakan metode transek garis menyinggung (line intercept transect – LIT). Contoh potongan hewan karang dilakukan dengan memotong bagian karang menggunakan pahat, contoh yang diambil adalah karang masif dari Genus Porites, uji histologis jaringan lunak karang dilakukan dengan metode section dan pewarnaan. Karakteristik lingkungan digambarkan dengan menggunakan metode analisis Manova untuk melihat pengaruh variabel independen (kualitas air dan logam berat) terhadap perbedaan variabel dependen (stasiun pengamatan). Metode analisis komponen utama (principal component analysis – PCA) di gunakan untuk melihat variabel penciri kualitas air pada setiap stasiun pengamatan. Keeratan hubungan antara variabel biologi (kategori lifeform) dengan stasiun pengamatan dilihat menggunakan metode analisis faktorial koresponden (correspondence analysis – CA). Rumus biokonsentrasi faktor (BCF) digunakan untuk mengetahui besarnya daya absorbsi dan laju distribusi pencemar (logam berat) dalam jaringan lunak karang. Persentase penutupan substrat dasar dihitung dengan menggunakan rumus persen penutupan. Tingkat kematian karang nilainya ditentukan dengan rumus indeks mortalitas karang (IMK). | id |
dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | |
dc.title | Akumulasi logam berat dan pengaruhnya terhadap morfologi jaringan lunak karang di Perairan Tanjung Jumlah, Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur | id |