Photovoice sebagai Metode Participatory Rural Communication Appraisal dalam Pemberdayaan Pemuda pada Sektor Pertanian
Date
2020Author
Hidayah, Husnul
Sarwoprasodjo, Sarwititi
Matindas, Krishnarini
Metadata
Show full item recordAbstract
Sektor pertanian memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional,
khususnya dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Dalam pencapaian kedaulatan
pangan, Indonesia menghadapi berbagai tantangan, khususnya dari aspek sumber
daya manusia pertanian, termasuk menurunnya minat masyarakat khususnya
generasi muda di sektor pertanian. Jumlah generasi milenial yang bekerja di
sektor pertanian menunjukkan tren menurun selama tahun 2015-2017. Kondisi ini
disebabkan generasi milenial lebih tertarik untuk menggeluti usaha yang tidak
monoton, memberikan kebebasan dalam mengembangkan usaha, dan usaha yang
memberikan keuntungan maksimal. Pada kenyataannya, sektor pertanian
merupakan lapangan usaha yang membutuhkan lahan, sementara lahan semakin
terbatas dan upah yang didapatkan relatif rendah sehingga semakin banyak
generasi milenial meninggalkan sektor pertanian.
Seringkali pogram pembangunan ditetapkan oleh pemerintah pusat (topdown),
sehingga tidak mencerminkan kebutuhan masyarakat hingga tingkat bawah
(grassroot). Tren komunikasi yang searah dan cenderung top-down ini memaksa
masyarakat hanya menjadi pihak penerima pasif, dan mengesampingkan hak
mereka untuk berpartisipasi, berbicara maupun mengungkapkan pendapat. Proses
transfer pengetahuan yang bersifat top down, kaku dan tidak simpatik tidak akan
efektif dalam terkomunikasikannya tujuan. Maka, tidak heran jika pendekatan
pelaksanaan program secara top down akan menghasilkan dampak yang tidak
berkesinambungan, sebagai akibat terabaikannya peran partisipatif masyarakat
dalam hal ini para petani yang sekaligus justru sebagai subjek pembangunan itu
sendiri.
Dengan demikian diperlukan sebuah pendekatan yang sifatnya bottom-up,
yang mana pendekatan ini melibatkan partisipasi masyarakat untuk menyuarakan
aspirasi masyarakat dalam menentukan program pembangunan yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat, di samping merangkul keikutsertaan masyarakat
itu sendiri, partisipasi yang diberikan secara tidak langsung memberi peningkatan
kapasitas diri pada masyarakat sehingga terjadi proses pemberdayaan pada
masyarakat. Sebagai sebuah metode atau alat, photovoice merupakan pendekatan
yang tepat untuk dipratikkan guna meningkatkan partisipasi masyarakat dan
sebagai ruang bicara bagi masyarakat untuk menyuarakan kebutuhan mereka
kepada pihak pemerintah.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengeksplorasi dan mengungkapkan
pandangan pemuda terkait isu-isu pertanian melalui photovoice di Desa Polewali
Teteaji, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sidrap; (2) mengevaluasi
photovoice sebagai metode dalam memberdayakan pemuda di Desa Polewali
Teteaji, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sidrap; (3) menyusun strategi
program komunikasi pembangunan yang dapat dikembangkan dalam
meningkatkan kapasitas pemuda pada sektor pertanian di Desa Polewali Teteaji,
Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sidrap.
Penelitian ini menggunakan paradigma kritis dengan pendekatan
participatory action research (PAR) melalui metode photovoice. Dalam
penelitian ini peneliti menempatkan diri sebagai fasilitator, peserta diposisikan
sebagai subjek atau pelaku, tidak hanya sebatas sebagai objek atau sasaran
kegiatan sehingga penelitian ini merupakan upaya bersama yang bersifat
kolaboratif. Penelitian ini dilakukan di Desa Polewali Teteaji, Kecamatan Tellu
Limpoe, Kabupaten Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan. Lokasi tersebut dipilih
dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Sidrap merupakan salah satu daerah
lumbung padi di Provinsi Sulawesi Selatan dan sebagian besar penduduk desa
bekerja di sektor pertanian sehingga hal ini mempermudah partisipan untuk
memotret perilaku masyarakat tani dan aktivitas pertanian di desa.
Hasil photovoice partisipan memunculkan tiga tema terkait isu-isu pertanian
di Desa Polewali Teteaji yaitu: (1) potensi pertanian meliputi lahan pertanian yang
potensial, alat mesin pertanian yang mempermudah pekerjaan petani sekaligus
meningkatkan kesejahteraan petani, masyarakat Desa Polewali Teteaji yang masih
menjaga tradisi gotong royong dan budaya-budaya bertani, asas kebersamaan
masyarakat melalui makan bersama serta hubungan sosial masyarakat desa yang
erat; (2) masalah-masalah usahatani meliputi penumpukan sampah yang berada di
sekitaran lahan persawahan petani, serangan hama tikus, kondisi irigasi yang
rusak, serta kelangkaan pupuk bersubsidi; (3) pekerjaan bertani merupakan
gambaran pandangan pemuda dalam memaknai pekerjaan bertani meliputi ceritacerita
perjuangan hidup petani dalam menyediakan pangan serta pandangan
pesimis dan optimis pemuda pada profesi petani.
Berdasarkan hasil evaluasi photovoice project, metode photovoice telah
berhasil memberdayakan pemuda di Desa Polewali Teteaji hal ini tercermin dari
efek yang dirasakan partisipan setelah mengikuti photovoice project. Partisipan
memperoleh pengetahuan tentang metode photovoice, meningkatkan pemahaman
dan kepedulian partisipan tentang isu-isu pertanian di desa, meningkatkan sikap
empati partisipan pada profesi petani, partisipan mampu menyuarakan harapan
dan aspirasi petani kepada para pembuat kebijakan, partisipan memperoleh
kepercayaan diri dalam mengungkap pandangan mereka melalui media foto.
Melalui efek yang dirasakan partisipan dapat mengarah pada perubahan diri
partisipan dan mendorong partisipan untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang
merangsang tindakan atau menciptakan perubahan sosial di tingkat komunitas.
Strategi program komunikasi pembangunan yang dapat dikembangkan
dalam meningkatkan kapasitas pemuda pada sektor pertanian yaitu: (1) program
sosialisasi dan pelatihan peningkatan keterampilan pembuatan dan pengolahan
pupuk organik; (2) program pemberdayaan pemuda tani melalui pengembangan
usaha pelayanan jasa alat dan mesin pertanian (UPJA); (3) program pelatihan
public speaking dalam mendorong kemampuan komunikasi dan advokasi para
petani muda dan (4) program kelas inspirasi petani. Strategi program komunikasi
tersebut diharapkan akan berdampak pada peningkatkan pendapatan dan daya
tahan petani, sehingga mengubah persepsi pemuda tentang pertanian ke arah
penilaian yang lebih positif.
Collections
- MT - Human Ecology [2242]