Dampak Pola Sistem Bagi Hasil terhadap Pendapatan Nelayan di Pantai Tiku Kabupaten Agam Sumatera Barat
Abstract
Permasalahan klasik nelayan yang telah terjadi dari tahun ke tahun adalah
terjebak dalam kemiskinan. Hal tersebut disebabkan oleh rendahnya pendapatan
nelayan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dari sistem bagi hasil yang
diterapkan serta hubungan patron-client yang menyebabkan ketergantungan
nelayan buruh terhadap nelayan pemilik/juragan. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan hubungan patron-client antara nelayan pemilik dengan nelayan
buruh di Pantai Tiku, mengidentifikasi pola bagi hasil usaha penangkapan ikan di
Pantai Tiku dan menghitung pendapatan nelayan berdasarkan pola bagi hasil yang
berlaku di Pantai Tiku. Pengambilan data dilakukan di PPI Tiku dengan
menggunakan metode studi kasus dan wawancara dengan responden. Teknik
pengumpulan data responden adalah purposive sampling. Jumlah responden pada
penelitian ini sebanyak 36 orang. Analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif dan analisis pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hubungan
patron-client yang tercipta di Pantai Tiku yaitu hubungan saling ketergantungan
yang bersifat asimetris dengan pola sistem bagi hasil bersifat homogen, artinya
memiliki sistem bagi hasil yang sama pada setiap alat tangkap bagan perahu,
payang dan gillnet , serta berdampak pada pendapatan rata-rata nelayan yang sudah
berada diatas UMP Sumatera Barat ketika musim panen pada alat tangkap bagan
perahu dan payang, sedangkan pada musim sedang dan paceklik masih berada
dibawah UMP. Rekomendasi yang dipilih adalah perlunya peran pemerintah dalam
hal mencarikan alternatif pekerjaan sampingan bagi nelayan terutama pada musim
sedang dan paceklik tiba, agar pendapatan nelayan tetap stabil dan cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.