Kondisi Perikanan Kerapu di Kawasan Konservasi Tanjung Tuing, Kabupaten Bangka
View/ Open
Date
2020Author
Guchita, Windi Asnofa
Sondita, Muhammad Fedi Alfiadi
Riyanto, Mochammad
Metadata
Show full item recordAbstract
Sebagian perairan di sekitar Tanjung Tuing telah dicadangkan menjadi suaka
perikanan untuk melindungi cumi-cumi. Nelayan di dalam suaka tersebut, masih
mendapat kesempatan beroperasi, termasuk menangkap kerapu di luar zona inti,
yaitu di zona perikanan berkelanjutan. Meskipun nelayan telah mengeluhkan
berkurangnya kerapu di kawasan tersebut namun Pemerintah Provinsi Bangka
Belitung masih belum banyak memberikan perhatian. Hal ini dapat disebabkan
belum ada informasi yang cukup untuk mengangkat isu terkait penangkapan
kerapu. Penelitian ini bertujuan mengumpulkan informasi tentang indikator
kelimpahan kerapu, lokasi penangkapan kerapu dan spesifikasi alat penangkapan
ikan kerapu untuk menentukan status sumberdaya kerapu di dalam kawasan.
Indikator yang digunakan untuk menilai kelimpahan ikan kerapu adalah ukuran
ikan, keragaman jenis ikan dan jumlah hasil tangkapan. Data dan informasi tersebut
diperoleh dengan melakukan wawancara kepada nelayan dan mengidentifikasi
spesifikasi unit penangkapan ikan. Pengolahan data mencakup pembuat daftar
lengkap jenis ikan kerapu yang tertangkap dan menghitung frekuensi, tren jumlah
dan ukuran ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nelayan menggunakan bubu
tambun untuk menangkap ikan kerapu. Secara umum para nelayan menyatakan
bahwa jumlah dan ukuran ikan kerapu yang ditangkap menunjukkan tren menurun
dalam periode 1998, 2010 hingga 2019. Informasi awal ini kiranya dapat digunakan
Pemerintah Provinsi Bangka Belitung sebagai dasar perlunya pengelolaan ikan
kerapu di kawasan konsevasi yang ada sekarang. Jika perikanan kerapu dikelola
maka sejumlah aturan terkait kegiatan penangkapan kerapu harus ditetapkan dan
kondisi habitat ikan harus dijaga dan diperbaiki.