Show simple item record

dc.contributor.advisorWiryawan, Budy
dc.contributor.advisorNurani, Tri Wiji
dc.contributor.authorPratiwi, Tia Dini
dc.date.accessioned2021-02-04T09:31:05Z
dc.date.available2021-02-04T09:31:05Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105687
dc.description.abstractIkan tuna merupakan salah satu komoditas unggulan ekonomis tinggi dalam industri perikanan. Negara tujuan ekspor tuna meliputi Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang. Amerika Serikat dan Uni Eropa mengharuskan sistem traceability. Traceability berperan sebagai sistem untuk menelusuri riwayat produk melalui pendokumentasian. Traceability di Indonesia diterapkan sejak tahun 2010 dan dikembangkan oleh Masyarakat dan Perikanan Indonesia (MDPI) di Indonesia Timur. Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman adalah salah satu pelabuhan yang berorientasi ekspor ke Amerika Serikat dan Uni Eropa. Namun, berdasarkan survei pendahuluan diketahui bahwa masih terdapat kelemahan pada sistem pendokumentasian dan kegiatan penanganan tuna saat bongkar hingga pendistribusian ke industri pengolahan perikanan tuna. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan penerapan traceability MDPI; (2) mengidentifikasi struktur rantai pasok di PPS Nizam Zachman; (3) menemukan faktor-faktor penghambat penerapan traceability di PPS Nizam Zachman; (4) merekomendasikan tindakan perbaikan implementasi traceability. MDPI memiliki program unggulan IFITT (improving fisheries information and traceability tuna). IFITT berfokus pada informasi perikanan berbasis teknologi untuk memudahkan traceability perikanan tuna. Sistem yang dikembangkan IFITT meliputi spot trace dan tracetales. Rantai pasok perikanan tuna di PPS Nizam Zachman dari kapal penangkap ikan, kemudian didistribusikan ke industri perikanan tuna. Proses rantai pasok melibatkan pelabuhan sebagai fasilitator dan pengawas kegiatan, nelayan sebagai produsen utama dan industri pengolahan berperan sebagai anggota utama. Melalui rantai pasok dapat ditemukan hambatan atau kekurangan mengenai penerapan traceability di PPS Nizam Zachman. Berdasarkan aktivitas rantai pasok dan hasil penilaian tingkat kesesuaian kegiatan perikanan tuna di PPS Nizam Zachman didapatkan kegiatan yang menghambat traceability. Kegiatan-kegiatan tersebut berupa pengisian e-logbook, penanganan tuna saat bongkar, penanganan ikan tuna di industri pengolahan perikanan tuna, dan industri pengolahan perikanan tuna belum sepenuhnya digitalisasi. Tindakan perbaikan yang dapat dilakukan yaitu: 1) sosialisasi, pelatihan monev dan pemantauan aktivitas nelayan; 2) meningkatkan pemahaman syarat-syarat dasar traceability terkalit mutu ikan tuna dan adanya pengawasan mutu di lapang secara berkala; 3) kolaborasi pemerintah dengan LSM maupun asosiasi industri perikanan tuna.id
dc.description.abstractTuna is one of high economical commodity in fisheries industrialization program. Exporter country of Indonesia tuna are United states, European Union, and Japan. The United States and European Union have decreed the traceability system. Traceability plays a role as a system to trace product history by documentation. Traceability system in Indonesia has been applied since 2010 and developed by Masyarakat dan Perikanan Indonesia (MDPI) in Eastern Indonesia. Nizam Zachman Fishing port is one of fishing port export oriented to United states and European union. But, based on the survey shows that documentation system, tuna handling when loading until distribution process to the processing industry are still low. The objective of this study were: (1) to describe the application of traceability system by MDPI, (2) to identify structure of rantai pasok in Nizam Zachman Fishing port, (3) to formulate obstacle factors of traceability, (4) to recommend improvement action of traceability implementation MDPI has program called IFITT (improving fisheries information and traceability tuna). IFITT focuses on technlogy based fisheries information to facilitate traceability of tuna fisheries. The systems developed by IFITT are spot trace and tracetales. Tuna supply chain in Nizam Zachman Fishing port Zachman was from fishing boats, then distributed to tuna fishing industry. Supply chain process involved fishing port as facilitator and supervisor, the fisherman as main producer, and processing industry as main member. The supply chain system could find the obstacle on traceability system in Nizam Zachman Fishing port. Based on supply chain and assesment result of suitability level on tuna fishery activity in Nizam Zachman Fishing port was known that there were activities which bothered the traceability. This activity were e-logbook filling, tuna handling when unloading, tuna handling in processing industry, and the processing industry had not yet completely used digital technology. The improvement to resolve the problem were: 1) socialization, training, monitoring and evaluation, and monitoring fisherman activity, (2) increasing comprehension about the requirement related to tuna quality and quality control in the field periodically, (3) collaboration between government with NGOs and industry associations of tuna fishery.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleImplementasi Traceability di Indonesia: Studi Kasus Perikanan Tuna di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakartaid
dc.title.alternativeImplementation of Tuna Traceability in Ocean Fishing Port of Nizam Zachman Jakartaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordGAP analysisid
dc.subject.keywordsupply chainid
dc.subject.keywordtraceabilityid
dc.subject.keywordtuna exportid
dc.subject.keywordtuna handlingid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record