dc.description.abstract | Alpukat merupakan komoditas yang sedang dan akan dikembangkan di PT.
Perkebunan Buah Subang. Keragaman karakteristik lahan, terutama dari aspek
topografi, menyebabkan sebagian areal tidak dapat dikembangkan secara intensif
untuk komoditas alpukat, sehingga memerlukan informasi komoditas alternatif.
Komoditas alternatif yang diharapkan tidak hanya yang memiliki kesesuaian
secara fisik lahan, namun juga menguntungkan dari segi sosial ekonomi. Evaluasi
kesesuaian lahan dapat digunakan untuk menempatkan alpukat dan komoditas
alternatif pada lahan yang sesuai berdasarkan karakteristik lahannya, serta
mengidentifikasi faktor penghambat/pembatas sehingga dapat dilakukan
pengelolaan lahan yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari komoditas
alternatif selain tanaman utama alpukat, melakukan evaluasi kesesuaian lahan,
serta melakukan analisis usahatani untuk komoditas alpukat dan komoditas
alternatif. Penelitian ini menggunakan metode analisis Location Quotient (LQ)
dan Differential Shift (DS) untuk mencari komoditas alternatif, evaluasi
kesesuaian lahan, dan analisis usahatani menggunakan R/C ratio. Komoditas
alternatif yang dapat dikembangkan berdasarkan analisis LQ dan DS adalah
durian dan manggis. Nilai LQ durian (Kecamatan Cijambe) dan manggis
(Kecamatan Kasomalang) berturut-turut 5.5 dan 18.4, sedangkan nilai DS
komoditas durian (Kecamatan Cijambe) dan manggis (Kecamatan Kasomalang)
berturut-turut 0.1 dan 14.3. Analisis usahatani untuk komoditas alpukat, durian
dan manggis menunjukkan bahwa ketiga komoditas efisien untuk diusahakan
dengan nilai R/C ratio berturut-turut 1.5, 4.79 dan 2.13.
Berdasarkan kelas kesesuaian lahan persentase produksi, ketiga komoditas
alpukat, durian dan manggis berpotensi untuk dikembangkan di Kecamatan
Kasomalang dan Cijambe. Areal PT. Perkebunan Buah Subang yang sesuai untuk
komoditas alpukat meliputi SPT 1, 2 dan 3 seluas 28.46 Ha (46.9 %), tingkat
kesesuaian S3 (sesuai marginal), dengan faktor pembatas retensi hara,
ketersediaan hara dan kemiringan lereng. Perbaikan pengelolaan lahan adalah
dengan pemupukan berimbang, penambahan bahan organik dan pembuatan teras
bangku. Adapun areal SPT 4, 5, 6 dan 7 seluas 32.16 Ha (53,1 %) berdasarkan
evaluasi kesesuaian lahan tidak sesuai (N) untuk ketiga komoditas alpukat, durian
dan manggis. | id |