dc.description.abstract | Pelarangan Antibiotic Growth Promotor (AGP) pada peternakan unggas menyebabkan permasalahan bagi peternak karena dapat menimbulkan dampak negatif pada produksi hewan dan kesehatan unggas. Tanaman herbal dapat meningkatkan imun burung puyuh, salah satunya adalah temulawak. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui potensi nanopartikel kitosan ekstrak temulawak sebagai imunorestorasi pada burung puyuh yang mengalami imunosupresi akibat pemberian deksametason secara intramuscular. Penelitian ini menggunakan teknologi nanopartikel kitosan dengan metode gelasi ionik sehingga ukuran partikel kitosan dari ekstrak temulawak ini bernilai 474.09 nm. Penelitian ini menggunakan 20 ekor burung puyuh jantan dan dibagi dalam 5 kelompok perlakuan yang terdiri dari kelompok negatif, kelompok positif (imunostimulan 0.75 mg/KgBB), kelompok nanopartikel ekstrak temulawak dosis 1 (0.15 mg/KgBB) dan dosis 2 (0.075 mg/KgBB), serta kelompok ekstrak temulawak (0.75 mg/KgBB). Pemberian perlakuan melalui rute per oral. Peubah yang diamati yakni jumlah dan diferensiasi leukosit, indeks stres, dan titer antibodi. Data yang diperoleh diolah dengan uji one way ANOVA yang kemudian dilanjutkan dengan uji post hoc menggunakan uji duncan. Pemberian ekstrak temulawak dan nanopartikel kitosan ekstrak temulawak dosis 1 dan dosis 2 memberikan perbaikan sistem imun yang signifikan. Dibuktikan dengan peningkatan secara signifikan jumlah leukosit, limfosit, dan monosit yang berbeda secara nyata terhadap kelompok kontrol negatif. Persentase heterofil dan rasio indeks stres mengalami penurunan yang signifikan dan berbeda nyata (P<0.05) terhadap kelompok kontrol negatif. Titer antibodi yang teramati menunjukan kelompok perlakuan nanopartikel ekstrak temulawak dosis 1 dan 2 mengalami peningkatan yang signifikan dan berbeda nyata (P<0.05) terhadap kelompok kontrol negatif. | id |