Strategi Pengelolaan Hutan Wisata Mangrove Berkelanjutan di Desa Karangsong Kabupaten Indramayu
View/ Open
Date
2020Author
Susana, Mayda
Kusmana, Cecep
Arifin, Hadi Susilo
Metadata
Show full item recordAbstract
Desa Karangsong merupakan kawasan wisata yang prospektif dan potensial untuk dikembangkan menjadi sebuah kawasan wisata unggulan atau kawasan ekonomi khusus pariwisata, dan akan mampu menjadi kawasan wisata berskala nasional maupun internasional. Kawasan mangrove Karangsong memiliki beberapa potensi daya tarik wisata, yang bisa dikembangkan dan dinikmati sebagai atraksi wisata. Potensi tersebut juga merupakan salah satu daya ungkit peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Berdasarkan hal tersebut, maka konsep strategi pengelolan kawasan hutan wisata mangrove menjadi faktor yang penting dalam pengembangan kegiatan wisata. Diharapkan dapat melibatkan masyarakat untuk menjaga dan memelihara kelestarian hutan mangrove yang berkelanjutan.
Peneltian ini bertujuan: (1) Memetakan kondisi eksisting biofisik dan sosial ekonomi masyarakat di sekitar kawasan hutan wisata mangrove di Desa Karangsong; (2) Mengetahui potensi atraksi hutan wisata mangrove di Desa Karangsong; (3) Menghitung daya dukung kawasan dan daya dukung setiap potensi atraksi hutan wisata mangrove di Desa Karangsong; (4) Menyusun strategi pengelolaan hutan wisata mangrove di Desa Karangsong. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober – November 2019 di hutan wisata mangrove Karangsong, dengan menggunakan metode survei dan analisis Strength-Weakness-Opportunity-Threats (SWOT).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi eksisting biofisik hutan wisata mangrove Karangsong berdasarkan kajian yang telah dilakukan adalah mangrove Karangsong memiliki 5 jenis mangrove, yang didominasi oleh famili Rhizophoraceae dan Avicenniaceae, dan termasuk memiliki golongan diversitas fauna yang cukup tinggi. Tingkat partisipasi dan persepsi masyarakat sangat mendukung dalam kegiatan hutan wisata mangrove Karangsong. Potensi Obyek Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) layak untuk dikembangkan dengan nilai klasifikasi yang tinggi dengan jumlah sebesar 6565. Kondisi daya dukung untuk masing-masing kegiatan wisata adalah: untuk kegiatan pendidikan dan penelitian 35.127 orang/tahun, kegiatan berperahu 11.332 orang/tahun, kegiatan rekreasi santai menikmati alam terbuka 51.574 orang/tahun, dan kegiatan photo hunting 40.801 orang/tahun. Berdasarkan perhitungan SWOT, hasil penyusunan strategi diperoleh 3 prioritas strategi dari strategi SO yaitu: (I) Meningkatkan pengembangan potensi yang dimiliki hutan mangrove Karangsong. (II) Melibatkan masyarakat lokal dalam kegiatan ekowisata, sehingga masyarakat bisa berinteraksi langsung dengan pengunjung dan dapat meningkatkan kesejahteraannya. (III) Memberikan edukasi kepada wisatawan agar tetap peduli dengan lingkungan.