Show simple item record

dc.contributor.advisorSukardi
dc.contributor.advisorMangunwidjaja, Djumali
dc.contributor.advisorRomli, Muhammad
dc.contributor.authorAbidin
dc.date.accessioned2021-01-05T03:36:23Z
dc.date.available2021-01-05T03:36:23Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/105141
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara penghasil kelapa terbesar kedua di dunia. Kelapa merupakan tanaman yang seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk, baik pangan maupun non pangan. Produk-produk tersebut berpotensi untuk dikembangkan dalam berbagai skala industri. Namun demikian, pengembangan agroindustri kelapa dirasakan belum optimal hingga saat ini. Sementara itu, seiring dengan semakin berkembangnya pola dan gaya hidup sehat, permintaan terhadap berbagai produk kelapa dari dalam maupun luar negeri terus meningkat. Oleh karena itu, maka tantangan selanjutnya bagi pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya adalah mengembangkan industri pengolahan kelapa secara terpadu di Indonesia. Salah satu kabupaten yang mencantumkan komoditas kelapa sebagai produk unggulan daerah adalah Kabupaten Pangandaran. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tiga tujuan. Pertama, untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi agroindustri kelapa di Kabupaten Pangandaran. Kedua, memilih produk-produk prospektif kelapa yang dapat dikembangkan dan pemetaannya berdasarkan produk dan lokasi yang spesifik di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Pangandaran. Ketiga, merancang formulasi strategi pengembangan untuk agroindustri kelapa yang dapat dikembangkan di Kabupaten Pangandaran. Untuk itu, penelitian ini menggunakan beberapa metode yakni Principal Component Analysis (PCA) untuk menentukan faktor yang mempengaruhi agroindustri kelapa di Kabupaten Pangandaran, Value Chain Map (VCM) untuk menentukan produk-produk prospektif, metode Strengths, Opportunities, Aspirations, Results (SOAR) untuk menentukan strategi pengembangan yang dilengkapi dengan analisis model keseimbangan supply demand serta metode interest free financing untuk pembiayaan. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang menghambat perkembangan agroindustri kelapa adalah modal utama, infrastruktur, kebijakan pemerintah, serta sosial ekonomi, sedangkan faktor-faktor yang mendukung adalah produk, dukungan pemerintah dan masyarakat, potensi daerah, serta investasi. Produk paling prospektif yang dapat dikembangkan adalah santan kelapa, shredded coconut, dan produk sampingannya adalah nata de coco, charcoal, dan aneka produk kreatif batok. Kecamatan Parigi diusulkan sebagai pusat pengembangan agroindustri kelapa di Kabupaten Pangandaran. Strategi yang disusun berdasarkan metode SOAR meliputi kepastian pasokan bahan baku, sumber dana investasi bebas riba, sumber daya manusia, teknologi proses, pangsa pasar, dan pengembangan agroindustri kelapa difokuskan kepada produk santan dan shredded coconut sebagai produk prospektif serta penggunaan limbah agroindustri kelapa berbahan baku buah kelapa. Untuk pengembangan agroindustri kelapa, digunakan konsep interest free financing yakni dengan menerapkan sistem partnership.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgricultural Engineeringid
dc.titleFormulasi Strategi Pengembangan Agroindustri Kelapa di Pangandaran Melalui Pembiayaan Partnership Bebas Bungaid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordagroindustriid
dc.subject.keywordKabupaten Pangandaranid
dc.subject.keywordkelapaid
dc.subject.keywordpartnershipid
dc.subject.keywordstrategiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record