dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perkembangan subsektor industri kreatif dan menganalisis pengaruh kebijakan pemerintah terhadap determinan industri kreatif dalam memengaruhi PDB industri kreatif. Penelitian ini menggunakan data panel dengan periode time series tahun 2011-2016 dan cross section 14 subsektor industri kreatif di Indonesia. Berdasarkan tipologi Klassen diperoleh hasil bahwa subsektor aplikasi dan game developer berada pada kuadran I (besarnya rata-rata laju pertumbuhan dan rata-rata laju kontribusi tinggi), subsektor arsitektur; film, animasi, dan video; musik; periklanan; televisi dan radio; dan seni pertunjukkan berada pada kuadran II (besarnya rata-rata laju pertumbuhan tinggi dan rata-rata laju kontribusi rendah), subsektor desain interior, komunikasi visual, produk; fotografi; penerbitan; dan seni rupa berada pada kuadran III besarnya (rata-rata laju pertumbuhan dan rata-rata laju kontribusi rendah), dan sisanya subsektor kriya; kuliner; dan fashion berada pada kuadran IV (besarnya rata-rata laju pertumbuhan rendah dan rata-rata laju kontribusi tinggi). Hasil analisis menggunakan metode Pooled Least Square dengan interaksi dummy menunjukkan bahwa rata-rata upah pekerja memiliki pengaruh negatif terhadap PDB industri kreatif pada periode sebelum dibentuknya Bekraf dan pada subsektor yang terdaftar pada kompetensi keahlian di SMK. Artinya pengaruh perbedaan pada pertumbuhan upah rata-rata pekerja akan menurunkan perbedaan pertumbuhan PDB industri kreatif Indonesia. Sedangkan nilai ekspor memiliki pengaruh positif yang lebih besar pada periode setelah dibentuknya Bekraf dan pada subsektor yang tidak terdaftar pada kompetensi keahlian di SMK. Artinya pengaruh perbedaan pada pertumbuhan nilai ekspor akan meningkatkan perbedaan pertumbuhan PDB industri kreatif Indonesia. | id |