dc.description.abstract | Air merupakan salah satu kebutuhan pokok yang digunakan oleh makhluk hidup di muka bumi ini. Seiring dengan perutumbuhan jumlah penduduk dengan perubahan iklim didapatkan beberapa kasus krisis air di Pulau Jawa dan Bali khususnya di musim kering. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu memproyeksi kebutuhan dan ketersediaan air berdasarkan skenario perubahan iklim, mengembangkan model analisis dampak perubahan iklim terhadap sektor air berdasarkan neraca air, dan melakukan perhitungan kerugian ekonomi lingkungan yang dihasilkan akibat dari kerugian defisit air. Jenis skenario yang digunakan dalam analisis iklim yaitu RCP (Representative Carbon Pathway) 4.5 dengan dua jenis model. Provinsi yang mengalami kondisi air sangat kritis dalam jangka waktu 2021-2050 dengan model CSIRO yaitu Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur dan Bali, sengan indeks kekritisan air sebesar 296.25%, 113.88% dan 123.64%, dengan nilai kerugian defisit air sebesar 1.20 triliun rupiah, 7.93 triliun rupiah dan 0.87 triliun rupiah. Sedangkan dengan model MIROC wilayah yang memiliki kondisi air sangat kritis yaitu Provinsi DKI Jakarta dengan indeks kekritisan air sebesar 220.36%, dengan kerugian defisit air sebesar 0.42 triliun rupiah. | id |