Komposisi Hasil Tangkapan Utama dan Sampingan pada Perikanan Sidat di Muara Sungai Cimandiri, Palabuhanratu, Jawa Barat.
View/ Open
Date
2020Author
Akbar, Rafdi Zhafir
Wahju, Ronny Irawan
Riyanto, Mochammad
Metadata
Show full item recordAbstract
Sidat merupakan ikan konsumsi yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Saat ini
kegiatan budidaya sidat masih mengandalkan benih sidat atau glass eel dari alam.
Muara sungai Cimandiri menjadi salah satu lokasi penangkapan glass eel di
Kabupaten Sukabumi, namun belum tersedia data komposisi hasil tangkapan utama
dan hasil tangkapan sampingan serta pendapatan pengumpul benih sidat pada tahun
2019. Tujuan penelitian ini adalah menghitung produktivitas glass eel, menghitung,
mengukur, mengidentifikasi hasil tangkap sampingan, dan menghitung pendapatan
pengumpul glass eel di muara sungai Cimandiri, Palabuhanratu, Jawa Barat.
Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan observasi langsung
dilapangan menggunakan simple random sampling dan accidental sampling.
Analisis data yang digunakan adalah analisis hasil tangkapan utama, analisis hasil
tangkapan sampingan, dan analisis keuntungan. Hasil penelitian menunjukkan nilai
CPUE muara sungai Cimandiri tahun 2019 pada bulan dilakukan penangkapan
untuk nilai tertinggi terjadi pada bulan Juli yaitu sebesar 37,1 gr/jam, terendah
terjadi pada bulan September sebesar 1,6 gr/jam, sedangkan bulan Februari, Maret,
Oktober, dan Desember yaitu 0 gr/jam atau tidak ada aktivitas penangkapan. Hasil
tangkapan sampingan sebesar 20% dari hasil tangkapan total sebanyak 2995,6 gr
yang terdiri dari, gere-gere (Microphis sp) 3%, udang merah (Metapenaeopsis sp)
dan udang beras (Penaeus sp) 1%, boboso (Bunaka gyrinoides) 6%, kanayapan
(Butis sp) 3%, kepiting batu (Clistocoeloma sp) 1%, tempang podol (Ambassis sp)
5%, dan belanak (Moolgarda seheli) 1%. Penerimaan usaha pengumpul sidat tahun
2019 sebesar Rp178.536.000,00 per tahun dan biaya usaha sebesar
Rp157.524.400,00 per tahun, sehingga keuntungan yang didapat sebesar
Rp21.011.600,00 per tahun.