Identifikasi Zona Geomorfologi Perairan Dangkal Pulau Biawak Menggunakan Citra SPOT 6
View/ Open
Date
2020Author
Santosa, Destryatma Wahyu
Agus, Syamsul Bahri
Winarso, Gathot
Metadata
Show full item recordAbstract
Pulau Biawak ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi dan Wisata Laut Daerah Kabupaten Indramayu menurut dasar hukum Surat Keterangan Bupati Indramayu pada tanggal 7 April 2004. Oleh karena itu studi tentang kondisi Pulau Biawak seperti gambaran distribusi spasial profil zona geomorfologi perairan dangkal dibutuhkan untuk pertimbangan dalam pengelolaan potensi sumberdaya pesisir dan laut. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah analisis dengan perangkat Benthic Terrain Modeler (BTM) pada data batimetri hasil regresi komposit citra SPOT 6 hasil fusi terhadap kedalaman sebenarnya. Perangkat BTM terdiri atas beberapa tools yang dapat menganalisa bidang rataan perairan dangkal dengan menghasilkan estimasi bathymetric position index (BPI), standardized BPI, dan slope (kemiringan). Fusi citra mampu memperjelas gambaran secara visual berupa perubahan warna yaitu citra multispektral asli memiliki warna yang lebih gelap sedangkan citra hasil brovey transform memiliki warna yang lebih terang dan tampak lebih spesifik serta heterogen di daerah perairan dangkalnya. Algoritma band tunggal dapat menghasilkan peta batimetri perairan dangkal dengan koefisien korelasi sebesar 0.91 dan root mean square error (RMSE) sebesar 0.22 m. Tools BTM dapat memetakan zona geomorfologi perairan dangkal berdasarkan identifikasi lima kelas dari classification dictionary yang digunakan, yaitu 1) crest ridgetop, boulder, ridges; 2) depression; 3) crests; 4) flats; dan 5) slopes.