Pengelolaan Pemeliharaan Tanaman Teh Menghasilkan (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) dengan Aspek Khusus Pemangkasan di Unit Produksi Pagilaran, PT Pagilaran, Batang, Jawa Tengah
View/ Open
Date
2020Author
Aryaprasetya, Salsabila Putri
Hariyadi
Junaedi, Ahmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Teh merupakan salah satu tanaman perkebunan yang bernilai ekonomis.
Umur ekonomis dari tanaman teh ditentukan oleh teknik budi daya yang dilakukan.
Pengelolaan pemeliharaan sangat penting untuk mempertahankan dan
meningkatkan produksi pucuk teh. Tujuan kegiatan magang adalah meningkatkan
wawasan, keterampilan bekerja, serta menganalisis permasalahan yang terjadi
dalam aspek teknis maupun manajerial terhadap pengelolaan perkebunan teh. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa tanaman teh pada blok yang diamati telah
memenuhi beberapa syarat dasar pemangkasan, seperti tinggi tanaman (112.63 cm)
dan penurunan produktivitas (persentase pucuk burung 62-80%). Umur pangkas
kedua blok pengamatan belum mecapai standar (48 bulan), tetapi sudah mendekati
(44-46 bulan). Tinggi pangkasan tanaman teh belum sesuai dengan standar
perusahaan (40-45 cm). Kerusakan cabang yang terjadi berkisar antara 10-14%.
Berdasarkan uji t-student, lama kerja dan usia pemangkas tidak berpengaruh nyata
terhadap keterampilan tenaga pangkas. Luas areal pangkas yang dilakukan pada
tahun 2019 melebihi luas areal yang disarankan, yaitu 25%. Tenaga pangkas yang
digunakan telah memenuhi jumlah pemangkas standar. Kapasitas pemangkas telah
mencapai target yang ditetapkan pada Blok Sijanggel, sedangkan pada Blok
Ketelelng belum memenuhi. Pertumbuhan tunas sangat penting diperhatikan untuk
menghitung gilir petik. Laju pertumbuhan tunas paling cepat terjadi pada cabang
kecil dengan jenis bahan tanam KIARA. Tanaman yang berasal dari biji/seedling
mengalami laju pertumbuhan paling lambat dibandingkan jenis bahan tanam
lainnya.