Pola Pelepasan Amonium, Nitrat, Fosfor, dan Kalium dari Pupuk Tersedia Lambat dengan Beberapa Tipe Pelapis
View/ Open
Date
2020Author
Lestari, Arta Pido
Suwardi
Suryaningtyas, Dyah Tjahyandari
Metadata
Show full item recordAbstract
Nitrogen, fosfor, dan kalium merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan
tanaman dalam jumlah yang banyak. Ketersediaan unsur-unsur tersebut sering
dijumpai sedikit di dalam tanah akibat berbagai hal. Nitrogen pada tanah umumnya
hilang akibat penguapan, pencucian, denitrifikasi, dan terbawa erosi. Fosfor dalam
tanah seringkali sedikit tersedia akibat terikat dengan ion-ion lainnya di dalam
tanah. Kalium pada tanah umumnya hilang akibat terjadinya pencucian dan
penjerapan oleh kisi-kisi mineral. Oleh karena itu, diperlukan pembuatan sifat slow
release pada pupuk untuk mengefisiensikan serapan hara oleh tanaman, seperti
pemberian pelapis pada pupuk. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh tipe
pelapis pupuk terhadap pola pelepasan hara nitrogen (amonium dan nitrat), fosfor,
dan kalium dalam waktu 18 minggu inkubasi. Penelitian ini menggunakan slow
release fertilizer (SRF) dengan komposisi 13-6-27, dengan tiga jenis tipe pelapis
yaitu tanpa pelapis, pelapis polyethylene glycol (PEG), dan pelapis asam humat,
serta pupuk pembanding: NPK Mutiara (M) komposisi 16-16-16. Dosis pupuk yang
digunakan adalah 0.31 g/100 g tanah dan 0.62 g/100 g tanah, masing-masing
dengan dua kali ulangan. Analisis nitrogen tersedia (amonium dan nitrat), Ptersedia,
dan K-tersedia dilakukan pada minggu ke- 1, 2, 3, 4, 6, 8, 10, 13, 16, dan
18, kemudian dilakukan pengolahan data. Hasil penelitian menunjukkan SRF 13-
6-27 dengan pelapis asam humat dosis 0.62 g/100 g tanah melepaskan nitrogen
dengan laju paling rendah, sedangkan M 16-16-16 dosis 0.31 g/100 g tanah
memiliki pelepasan nitrogen tertinggi dari awal hingga akhir periode inkubasi. Pola
pelepasan fosfor tidak berbeda pada delapan perlakuan pupuk selama periode waktu
inkubasi. Secara umum, pola pelepasan kalium tidak berbeda pada enam jenis
pupuk SRF selama periode waktu inkubasi. SRF 13-6-27 dengan pelapis asam
humat dosis 0.62 g/100 g tanah melepaskan kalium paling rendah dibandingkan
perlakuan yang lainnya. Sebaliknya, pola pelepasan kalium pada pupuk perlakuan
M melepaskan kalium paling tinggi dibandingkan perlakuan yang lainnya.