Show simple item record

dc.contributor.advisorDamayanthi, Evy
dc.contributor.advisorKhomsan, Ali
dc.contributor.authorWidhi, Anisa Sekar
dc.date.accessioned2020-12-06T03:24:48Z
dc.date.available2020-12-06T03:24:48Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/104184
dc.description.abstractStatus gizi ibu hamil perlu mendapat perhatian penting karena dapat berpengaruh tidak pada kesehatan ibu saja, namun juga pada bayi yang sedang dikandung. Masalah gizi pada ibu hamil saat ini masih banyak ditemukan di Indonesia. Sebanyak 17.3% ibu hamil di Indonesia berisiko mengalami kurang energi kronis (KEK). Selain KEK, kasus anemia pada ibu hamil di Indonesia juga masih cukup tinggi dengan prevalensi mencapai 48.9% (Kemenkes 2018). Status gizi ibu hamil dipengaruhi oleh berbagai faktor. Usia ibu, usia gestasional, dan jarak kehamilan merupakan faktor – faktor internal yang dapat berpengaruh terhadap status gizi ibu hamil. Sementara faktor – faktor eksternal yang dapat berpengaruh terhadap status gizi ibu hamil di antaranya faktor sosio, ekonomi, dan budaya, serta konsumsi pangan ibu hamil baik dari segi kuantitas maupun keragaman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara konsumsi pangan dengan status gizi ibu hamil serta kaitannya dengan outcome kehamilan di Kabupaten Bogor. Sementara tujuan khusus dari penelitian ini di antaranya: (1) Mendeskripsikan karakteristik subjek, sosial ekonomi keluarga, praktik pantang dan anjuran makan subjek; praktik higiene personal subjek, dan sanitasi lingkungan rumah tangga (2) Mendeskripsikan kualitas konsumsi pangan subjek, status gizi subjek, dan outcome kehamilan di Kabupaten Bogor; (3) Menganalisis hubungan antara kualitas konsumsi pangan dengan status gizi subjek di Kabupaten Bogor (4) Menganalisis hubungan antara status gizi subjek dengan outcome kehamilan di Kabupaten Bogor. Penelitian cross-sectional ini dilakukan di wilayah Puskesmas Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2019 – Januari 2020. Subjek dipilih melalui purposive sampling sebanyak 46 orang. Data karakteristik subjek, sosial ekonomi keluarga, praktik pantang dan anjuran makan; praktik higiene personal, dan sanitasi lingkungan rumah tangga diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner. Kualitas konsumsi pangan pada penelitian ini terdiri dari kuantitas yang dilihat melalui tingkat kecukupan energi dan zat gizi yang didapatkan dengan menggunakan recall 2x24 jam. Data keberagaman konsumsi pangan didapatkan dengan semi-quantitative food frequency questionnaire (SQ-FFQ) kemudian diolah menggunakan alternate healthy eating index for pregnancy (AHEI-P) adaptasi (Dewi et al. 2018). Data status gizi subjek seperti lingkar lengan atas (LiLA) diambil melalui pengukuran langsung menggunakan pita LiLA, berat badan sebelum hamil diambil dengan studi dokumentasi dari buku bidan atau kesehatan ibu dan anak (KIA), berat badan aktual subjek diambil melalui pengukuan langsung dengan timbangan digital, tinggi badan subjek diukur menggunakan microtoise. Berat dan panjang lahir bayi diperoleh dari pengukuran langsung menggunakan digital baby scale. Analisis data menggunakan uji Fisher’s exact dan Spearmant test. Usia sebagian besar subjek (89.1%) berada pada rentang usia 20-35 tahun. 100% subjek berada pada trimester III dan 56.5% subjek memiliki jarak kehamilan yang baik, dan hampir seluruh subjek (95.7%) dalam kategori paritas yang tidak 3 berisiko. Hampir seluruh subjek (95.7%) dalam kategori keluarga kecil (≤4 orang). Lebih dari separuh subjek (60.8%) memiliki lama pendidikan <12 tahun atau tidak lulus Sekolah Menengah Atas. Pada penelitian ini sebagian besar suami subjek memiliki pekerjaan pada kelompok jasa (47.8%) dan buruh (39.1%). Dari segi penghasilan rumah tangga per bulan, lebih dari separuh keluarga subjek (69.6%) tergolong kurang dari UMK Kabupaten/ Kota Provinsi Jawa Barat tahun 2018 (Rp 3 483 667 /bulan). Sebagian besar belum pernah keguguran (93.5%) dan premature (89.1%). Sebesar 71.1% subjek mempunyai keluhan selama hamil yaitu mual, muntah, dan perubahan nafsu makan, Hanya 19.6% subjek yang sakit selama hamil dan penyakit yang diderita adalah anemia dan tifoid. Sebesar 79.4% subjek melakukan praktik pantang makan begitupula praktik anjuran makan, sebesar 73.3% subjek yang melakukan praktik anjuran makan. Praktik higiene personal subjek sebagian besar sudah baik (60.9%). Sementara, data sanitasi lingkungan rumah tangga subjek untuk sarana air bersih sudah baik (58.7%), sedangkan sarana pembuangan kotoran dan sampah subjek masing tidak baik dengan persentase masing-masing (63.1%) dan (89.1%). Tingkat kecukupan zat gizi subjek tergolong defisit pada sebagian besar zat gizi kecuali pada lemak total dan vitamin A. Status gizi subjek tergolong baik menurut LiLA (91.3%), namun belum sesuai jika menurut pertambahan berat badan (67.4%). Belum ada subjek dengan kategori kualitas konsumsi pangan baik, sebagian besar masih dalam kategori perlu perbaikan (84.8%). Outcome kehamilan yang dilihat melalui berat dan panjang lahir bayi sebagian besar juga dalam kategori normal. Terdapat hubungan yang signifikan (p<0.05) antara energi dengan LiLA. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keragaman konsumsi pangan dengan status gizi subjek serta kaitannya dengan outcome kehamilan (p>0.05).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcNutrition Scienceid
dc.titleHubungan antara Kualitas Konsumsi Pangan dengan Status Gizi Ibu Hamil serta Kaitannya dengan Outcome Kehamilan di Kabupaten Bogor.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordibu hamilid
dc.subject.keywordkonsumsi panganid
dc.subject.keywordoutcome kehamilanid
dc.subject.keywordstatus giziid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record