dc.description.abstract | Peningkatan jumlah industri dan pemukiman penduduk di Teluk Banten dan Teluk Jakarta diikuti oleh pertambahan jumlah limbah, baik berupa limbah padat, cair maupun gas dapat mencemarkan lingkungan. Salah satu bahan pencemar yang bersifat toksik adalah logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kadar logam berat Pb, Hg, Cu dan Cd yang terakumulasi pada rajungan (Portunus pelagicus) di perairan Teluk Banten dan Teluk Jakarta. Pengamatan dilaksanakan pada bulan Maret hingga September 2019. Pengukuran kandungan logam berat dilakukan dengan menggunakan alat Atomic Absorption Spectropotometer (AAS). Berdasarkan hasil pengukuran, kandungan logam berat Pb, Hg, Cu, dan Cd pada daging rajungan, baik yang berukuran besar maupun kecil, di Teluk Banten dan Teluk Jakarta masih berada di bawah baku mutu yang telah ditetapkan SNI (2009) dan SK DepKes RI No.03725/B/SK/VII/1989. Daging Rajungan (Portunus pelagicus) yang diambil dari perairan Teluk Banten, dapat dikonsumsi selama tidak melebihi safety level yaitu, 2,3 kg daging/minggu untuk dewasa dan 0,6 kg daging/minggu untuk anak-anak. Sedangkan batas konsumsi terendah rajungan Teluk Jakarta untuk orang dewasa sebesar 3,2 kg daging/minggu dan untuk anak-anak sebesar 0,8 kg daging/minggu | id |