Show simple item record

dc.contributor.advisorRoosita, Katrin
dc.contributor.advisorEkayanti, Ikeu
dc.contributor.authorNuraelah, Almira
dc.date.accessioned2020-11-11T03:53:17Z
dc.date.available2020-11-11T03:53:17Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/104000
dc.description.abstractPemberian ASI merupakan salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kesehatan dan kelangsungan hidup anak. ASI merupakan makanan terbaik dan mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi dalam jumlah yang tepat dan dalam bentuk yang mudah diserap serta diperlukan untuk tumbuh kembang dan pemeliharaan kesehatan bayi (Almatsier et al. 2011; Ballard dan Morrow 2013). Produksi ASI pada ibu menyusui dapat ditingkatkan antara lain dengan konsumsi pangan laktogogum (Zuppa et al. 2010). Salah satu dari bahan pangan yang memiliki fungsi sebagai laktogogum adalah Galohgor. Nutrasetikal Galohgor merupakan ramuan tradisional terbuat dari 56 jenis tanaman yang telah dikonsumsi oleh masyarakat Suku Sunda secara turun-temurun dan telah terbukti berkhasiat meningkatkan volume ASI ibu menyusui, mempercepat penyembuhan rahim dan menguatkan tubuh serta meningkatkan stamina ibu pascamelahirkan (post partum) (Roosita et al. 2003; Dahlianti et al. 2005; Roosita et al. 2008a; Roosita et al. 2008b; Roosita et al. 2014). Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemberian cookies Galohgor terhadap tingkat kecukupan dan status gizi bayi. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah 1) menganalisa karakteristik subjek meliputi usia, paritas, riwayat persalinan dan usia kandungan saat persalinan; 2) menganalisa karakteristik bayi meliputi jenis kelamin, berat bayi lahir, panjang bayi lahir, berat bayi dan panjang bayi hari ke-14; 3)menganalisa perbedaan asupan dan tingkat kecukupan zat gizi pada ibu yang mengonsumsi cookies galohgor dengan cookies kontrol; 4) menganalisis perbedaan asupan, tingkat kecukupan zat gizi dan status gizi bayi; 5) Menganalisa hubungan tingkat kecukupan terhadap status gizi bayi; 6) menganalisa pengaruh pemberian cookies galohgor terhadap status gizi bayi. Penelitian ini merupakan studi quasi eksperimental yang dilakukan di 4 wilayah Puskesmas Kota Bogor, Jawa Barat. Kriteria inklusi untuk subjek yaitu ibu postpartum berusia 26-40 tahun, dalam keadaan sehat, hamil tunggal, tidak mengalami komplikasi selama kehamilan dan persalinan, tidak sedang menjalani pengobatan medis, bayi subjek bukan kelahiran pertama, dapat berkomunikasi dengan baik dan bersedia menjadi subjek penelitian yang ditegaskan melalui persetujuan informed consent. Kriteria eksklusi adalah ibu tidak menyusui bayi secara eksklusif selama intervensi. Protokol penelitian ini telah disetujui oleh Komisi Etik yang Melibatkan Subjek Manusia, IPB No. 081/IT3.KEPMSMIPB/ SK/2018. Subjek yang terpilih dikelompokkan menjadi kelompok kontrol (n=11) dan cookies Galohgor (n=9). Selama 14 hari intervensi kelompok kontrol diberikan cookies tanpa serbuk Galohgor dan kelompok cookies Galohgor yang diberikan sbanyak 2 sachet atau setara dengan 40 g/hari. Cookies Galohgor yang mengandung 4 g serbuk Galohgor dalam 40 g cookies. Cookies kontrol mengandung 203 kkal energi, 2.6 g protein, 5.9 g lemak, 31.6 g karbohidrat. Cookies Galohgor mengandung 208 kkal energi, 3.2 g protein, 6.8 g lemak, 30.4 g karbohidrat (Roosita et al. 2018). Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik subjek, karakteristik bayi, asupan dan tingkat kecukupan zat gizi subjek, asupan dan tingkat kecukupan zat gizi bayi dan status gizi bayi. Pengolahan data asupan dan tingkat kecukupan zat gizi subjek menggunakan software nutrisurvey 2007 dengan data base Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI) dan USDA SR28. Uji normalitas data dengan Klomogorov Smirnov. Uji beda menggunakan Independent T-test (data berdistribusi normal) atau Mann Whitney (data tidak berdistribusi normal). Uji hubungan menggunakan Spearman. Uji Analysis of Covariance (ANCOVA) digunakan untuk mengetahui pengaruh cookies Galohgor dengan mengontrol variabel kovariat. Karakteristik subjek yang meliputi usia, usia kandungan saat persalinan terakhir, paritas dan riwayat persalinan pada kelompok kontrol dan kelompok cookies Galohgor tidak berbeda signifikan. Karakteristik bayi yang meliputi berat bayi lahir, berat bayi hari ke-14, panjang bayi lahir dan panjang bayi hari ke-14 tidak berbeda signifikan pada kedua kelompok. Jenis kelamin bayi kelompok kontrol sebagian besar perempuan dan pada kelompok cookies Galohgor sebagian besar laki-laki. Rata-rata asupan energi, protein, lemak dan karbohidrat subjek pada kelompok kontrol relatif lebih besar dibandingkan kelompok cookies Galohgor. Asupan dan tingkat kecukupan protein subjek berbeda signifikan pada kelompok kontrol dan cookies Galohgor (p<0.05). Rata-rata asupan dan tingkat kecukupan zat gizi bayi kelompok cookies Galohgor relatif lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Asupan dan tingkat kecukupan karbohidrat bayi pada kedua kelompok intervensi berbeda nyata (p<0.05). Rata-rata status gizi indeks BB/U, BB/PB, PB/U tidak berbeda signifikan, namun pada kelompok kontrol masih ditemukan 27.3% bayi kurus dan 9.1% bayi dengan kategori pendek. Hasil uji korelasi menunjukkan status gizi bayi berdasarkan indeks BB/U berkorelasi dengan tingkat kecukupan energi dan karbohidrat. Pemberian cookies galohgor selama 14 hari dengan dosis 4 g serbuk galohgor per hari secara signifikan (p<0.05) berpengaruh terhadap tingkat kecukupan energi, tingkat kecukupan karbohidrat bayi dan berat badan bayi hari ke-14.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcNutritionid
dc.subject.ddcNutritional Statusid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titlePengaruh Intervensi Cookies Galohgor Pada Ibu Postpartum Terhadap Tingkat Kecukupan dan Status Gizi Bayiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordcookies galohgorid
dc.subject.keywordibu postpartumid
dc.subject.keywordstatus gizi bayiid
dc.subject.keywordtingkat kecukupan bayiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record