dc.contributor.author | Humaedah, Ume | |
dc.date.accessioned | 2010-05-03T04:25:27Z | |
dc.date.available | 2010-05-03T04:25:27Z | |
dc.date.issued | 2007 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/10396 | |
dc.description.abstract | petani lapisan atas (dalam hal ini kontaktani) sebagai sasaran pertama yang harus dibina oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Kontaktani juga dapat menjadi pemuka pendapat yang mempunyai pengaruh terhadap cara berfikir dan bertani masyarakatnya. Selanjutnya dari mereka itulah kemudian terjadi proses difusi inovasi terhadap masyarakat tani lainnya. Dalam proses difusi inovasi dipengaruhi oleh anggota sistem sosial. Ini berarti bahwa bila sebagian anggota kelompok telah mengadopsi inovasi, maka selebihnya akan mengikuti. Benih padi bersertifikat merupakan salah satu inovasi yang sampai saat ini terus disampaikan kepada petani. Sampai saat ini, di Kabupaten Pandeglang penggunaan benih padi unggul bersertifkat baru mencapai 55% (Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pandeglang, 2007). Penggunaan benih padi bersertifikat bertujuan untuk meningkatkan produksi hasil usaha tani padi. dan pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani. Untuk menjawab permasalahan yang dikemukakan diatas, penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan karakteristik kontaktani dan karakteristik inovasi. (2) menjelaskan hubungan karakteristik kontaktani dengan peranan kontaktani dalam difusi inovasi. (3) menjelaskan hubungan karakteristik inovasi dengan peranan kontaktani dalam difusi inovasi. | id |
dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | |
dc.title | Peranan Kontaktani dalam Difusi Inovasi (Kasus: Penyebaran Benih Padi Bersertifikat di UPT BPP Menes Kabupaten Pandeglang, Banten) | id |