Pemanfaatan Tanaman Refugia pada Pertanaman Padi di Desa Besur, Lamongan, Jawa Timur
View/ Open
Date
2020Author
Rizki, Fathan Hadyan
Maryana, Nina
Triwidodo, Hermanu
Metadata
Show full item recordAbstract
Refugia merupakan vegetasi yang disediakan pada agroekosistem untuk
menyokong proses pengendalian hayati hama Arthropoda. Petani padi di Desa
Besur menanam empat jenis tanaman refugia di sekitar pertanaman padi. Tanaman
refugia yang ditanam adalah kenikir, Cosmos sulphureus; bunga matahari,
Helianthus annuus; bunga kertas, Zinnia elegans (Asteraceae); dan wijen,
Sesamum indicum (Pedaliaceae). Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri sejarah
pemanfaatan tanaman refugia, mendeskripsikan persepsi petani tentang tanaman
refugia, serta mempelajari Arthropoda yang berasosiasi dengan tanaman refugia
pada pertanaman padi Desa Besur, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Penelitian ini dilakukan di lokasi tersebut pada Bulan Desember 2017-
Maret 2018. Data mengenai sejarah pemanfaatan refugia diperoleh melalui
wawancara seputar topik peristiwa penting yang berkaitan dengan pemanfaatan
tanaman refugia dengan metode key informant intervew. Narasumber pada
wawancara ini adalah Khamim, petugas lapangan; Abdul Haris, kepala desa; dan
Ahmad Mukhlis, perwakilan petani. Data mengenai persepsi petani didapatkan
melalui kuis persepsi yang dilaksanakan dalam forum sekolah lapangan dengan
jumlah peserta 40 petani. Pertanyaan yang diajukan pada kuis tersebut yaitu
tentang pengertian dan fungsi tanaman refugia. Selanjutnya, data mengenai
Arthropoda yang berasosiasi dengan tanaman refugia diambil dari pengamamatan
pada semua jenis refugia. Pengamatan dilakukan pada periode vegetatif, generatif
dan pascapanen pertanaman padi dengan menggunakan metode branches beating,
sweep net, pitfall trap, dan pengamatan langsung. Pengamatan khusus pada
tanaman wijen selama 24 jam juga dilakukan pada penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan tanaman refugia di Desa
Besur merupakan bagian dari program Manajemen Tanaman Sehat (MTS) yang
dimulai sejak tahun 2016. Program tersebut diterapkan setelah terjadi kegagalan
panen akibat adanya serangan hama kepinding tanah. Sebagian besar petani di
Desa Besur telah cukup memahami arti dan fungsi dari tanaman refugia.
Arthropoda yang berasosiasi dengan tanaman refugia sebagian besar termasuk
Ordo Diptera, Hymenoptera, dan Araneae. Kelompok detritivora selalu paling
melimpah di semua periode pengamatan. Pengamatan khusus pada tanaman wijen
menunjukkan bahwa tanaman refugia paling sering dikunjungi oleh predator,
khususnya pada malam hari. Analisis keanekaragaman dan kemiripan antara jenis
refugia menunjukkan nilai keankearagaman sedang hingga tinggi dengan
kemiripan yang tinggi satu sama lain. Kondisi ini berpotensi untuk mendukung
keberlanjutan pertanaman padi di Desa Besur.
Collections
- MT - Agriculture [3772]