Show simple item record

dc.contributor.advisorNababan, Bisman
dc.contributor.advisorPanjaitan, James P
dc.contributor.authorPermana, Rizki Dimas
dc.date.accessioned2020-08-03T00:36:27Z
dc.date.available2020-08-03T00:36:27Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103415
dc.description.abstractRetracking waveform telah terbukti dapat meningkatkan akurasi data estimasi tinggi paras laut (sea surface height (SSH)) dari data satelit altimeter di perairan pesisir. Akan tetapi, pada masing-masing algoritma retracking memiliki kelebihan dan kelemahan sehingga tidak ditemukan algoritma yang dominan yang dapat diterapkan pada setiap kondisi perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan estimasi SSH terbaik dari data satelit altimeter menggunakan metede retracking waveform dengan sistem logika fuzzy. Sistem logika fuzzy digunakan untuk memilih nilai SSH terbaik dari hasil retracking bebagai metode. Data yang digunakan merupakan data level-2 SGRD dari satelit Jason-2 dan Jason-3 di perairan Natuna dan sekitarnya tahun 2016-2018, data undulasi geoid (EGM08), dan data in situ stasiun pasang surut (pasut) tahun 2016-2018. Retracking waveform dengan sistem logika fuzzy dilakukan dengan menggunakan beberapa metode retracker yang kemudian dimasukan kedalam sistem fuzzy. Hasil analisis performa metode retracking menunjukan bahwa retracking waveform dengan sistem logika fuzzy secara konsisten menghasilkan estimasi SSH terbaik di seluruh lintasan pengamatan. Retracking waveform dengan sistem fuzzy mampu menurunkan standar deviasi SSH hingga 29.7 cm untuk Jason-2 dan 22.9 cm untuk Jason-3 dari standar deviasi on-board retracker. Retracking waveform dengan sistem fuzzy menghasilkan persentase improvement percentage IMP yang tertinggi dibandingkan dengan metode lainnya dengan nilai rata-rata perbaikan mencapai 60.9 % untuk Jason-3 dan 43.1 % untuk Jason-2. Validasi estimasi sea surface height anomaly (SSHA) hasil retracking waveform terhadap data pasang surut menunjukan bahwa retracking waveform dengan sistem logika fuzzy lebih akurat dibandingkan metode lain. Retracking waveform dengan sistem logika fuzzy mampu menghasilkan rata-rata korelasi temporal mencapai 0.75-0.89 dan RMSE antara 0.15-0.17 m. Retracking waveform dengan sistem logika fuzzy mampu meningkatkan akurasi estimasi SSHA di daerah pesisir hingga jarak 4 km dari garis pantai. Dari hasil penelitain ini dapat disimpulkan bahwa retracking waveform dengan sistem logika fuzzy berpotensi untuk diterapkan dilokasi lain baik di daerah pesisir maupun perairan yang dekat dengan pulau-pulau kecil dan untuk satelit altimeter lainnya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcMarine Technologyid
dc.subject.ddcSea Surfaceid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcKepulauan Riauid
dc.titleRetracking waveform Data Satelit Altimeter dengan Sistem Logika Fuzzy di Perairan Natuna dan Sekitarnya.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordRetracking waveformid
dc.subject.keywordlogika fuzzyid
dc.subject.keywordJason-2id
dc.subject.keywordJason-3id
dc.subject.keywordSSHid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record