Show simple item record

dc.contributor.advisorMandang, Tineke
dc.contributor.advisorHermawan, Wawan
dc.contributor.advisorSyuaib, Muhammad Faiz
dc.contributor.authorDhafir, Muhammad
dc.date.accessioned2020-08-03T00:19:15Z
dc.date.available2020-08-03T00:19:15Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103348
dc.description.abstractTraktor roda dua dinilai sesuai dengan kondisi pertanian di Indonesia yang umumnya mempunyai petak-petak lahan yang relatif kecil. Harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan jenis-jenis traktor besar yang lain, biaya pengoperasian dan perawatannya pun lebih murah. Selain untuk pengolahan tanah, traktor roda dua juga digunakan untuk menarik trailer sebagai alat angkut sarana produksi dan hasil pertanian. Trailer dipasangkan pada titik gandeng traktor roda dua di belakang gear box traktor, sementara operatornya duduk di tempat duduk di atas batang penggandeng trailer agak ke belakang. Sistem penggandengan ini memiliki kelemahan pada saat berbelok, di mana stang traktor bergerak menjauh dari posisi kendali operator karena stang sudah membelok mengikuti badan traktor sementara trailer yang menjadi tempat duduk operator belum berbelok. Akibatnya posisi stang sudah berada di luar kendali jangkauan operator sehingga operator harus membungkuk untuk dapat meraih kedua genggaman kendali stang traktor, bahkan operator harus turun dari tempat duduk untuk dapat mengendalikan traktor saat membelok. Hal tersebut dapat menyebabkan kelelahan, ketidaknyamanan, kesulitan, resiko cedera, bahkan kecelakaan kerja bagi operator. Modifikasi-modifikasi terhadap stang kemudi dan tempat duduk operator (seat) yang telah dilakukan menunjukkan bahwa belum dapat mengatasi masalah-masalah tersebut di atas. Oleh karena itu diperlukan modifikasi lanjutan yaitu terhadap sistem penggandengannya sehingga posisi stang kemudi tidak berubah terhadap posisi operator baik pada saat traktor roda dua bergerak lurus maupun berbelok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem penggandengan trailer pada traktor roda dua yang ergonomis, dengan tujuan khusus: (1) mendesain sistem penggandengan trailer untuk traktor roda dua dengan pendekatan ergonomis dan teknis; (2) membuat dan mengevaluasi konsep desain optimum sistem penggandengan trailer melalui pengujian fungsional dan kinerja di jalan beraspal dan tanah pertanian; dan (3) menguji simulasi model manekin operator melalui analisis gerak dan postur operator di jalan beraspal dan tanah pertanian. Beberapa konsep-konsep sistem penggandengan trailer pada traktor roda dua yang dikembangkan di luar sistem penggandeng konvensional yaitu a) sistem stang kemudi yang dapat dibongkar pasang (knock down), dan b) sistem penggandeng trailer tipe pivot. Pada sistem knock down yaitu pemindahan stang traktor pada batang penggandeng trailer, disertai dengan pemindahan tuas kopling utama dan tuas rem yang terhubung pada traktor, batang penggandeng trailer dipasangkan ke titik gandeng traktor secara sistem penggandengan konvensional. Pada sistem penggandengan kedua yaitu sistem penggandengan trailer tipe pivot yaitu batang penggandeng trailer dipasangkan mati pada titik gandeng traktor, sementara sumbu putar trailer berada pada titik pivot. Pemilihan alternatif desain yang terbaik dilakukan dengan menggunakan metode matriks keputusan (the decision-matrix method). Kriteria-kriteria desain yang ingin dicapai adalah kriteria ergonomis, teknis dan ekonomis. Berdasarkan metode matriks keputusan tersebut, yang dipilih adalah yang mempunyai nilai total skor paling tinggi di mana unggul dari konsep-konsep lainnya yaitu sistem penggandeng trailer tipe pivot. Pada sistem penggandengan trailer tipe pivot ini batang penggandeng trailer dimodifikasi menjadi dua batang yang dihubungkan dengan mekanisme engsel. Posisi engsel sebagai pivot di bawah tempat duduk trailer. Batang di depan dipasangkan mati (fixed) pada titik gandeng traktor sehingga mengikuti gerakan traktor. Sementara batang kedua yang dihubungkan dengan engsel merupakan rangka utama dari trailer. Tempat duduk operator dipasangkan pada batang depan yang dilengkapi pijakan kaki (foot step), sehingga operator dapat duduk nyaman memegang stang kemudi dan mengikuti gerakan traktor saat belok. Sistem penggandengan trailer tipe pivot untuk traktor roda dua dilakukan dengan pendekatan ergonomis dan teknis. Pada pendekatan ergonomis, desain tempat kendali prototipe menggunakan data antropometri laki-laki dewasa Indonesia pada persentil 5, 50, dan 95. Pada pendekatan teknis, desain pada komponen-komponen memenuhi persyaratan pemilihan dan kekuatan bahan, serta kesetimbangan traktor dan trailer. Pengujian kinerja dilakukan pada pengoperasian jalan lurus dan berbelok. Pengujian yang dilakukan meliputi: (a) stabilitas traktor dan trailer dan (b) radius putar. Stabilitas traktor dan trailer diamati menggunakan kamera video, radius putar traktor roda dua diukur dari tengah poros roda traktor dengan pusat lengkungan lintasan traktor roda dua saat berbelok menggunakan meteran. Pengujian ergonomi dilakukan secara subjektif dan objektif, pada pengujian subjektif dilakukan dengan pengisian kuisioner Nordic Body Map (NBM), untuk pengujian objektif dilakukan dengan pengamatan Selang Gerak Alami (SAG) operator dan analisis postur kerja dengan pendekatan Rapid Upper Limb Assessment (RULA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem penggandengan trailer tipe pivot terbukti lebih unggul dibandingkan dengan konsep-konsep sistem penggandengan yang lain sesuai dengan kriteria desain yang dituju. Hasil pengujian kinerja menunjukkan stabilitas traktor dan trailer yang baik di mana roda-roda traktor dan trailer dapat menapak sempurna pada lintasan jalan beraspal dan tanah pertanian baik pada muatan trailer kosong maupun penuh. Traktor roda dua dengan sistem penggandengan tipe pivot memiliki radius putar 2.6m – 3.26 m, yang lebih pendek dibandingkan dengan sistem konvensional yaitu 4.14 m – 4.45 m. Dari analisis ergonomika menunjukkan bahwa sistem penggandengan trailer tipe pivot telah dapat memperbaiki skor RULA menjadi 3 dan 4 (level aksi 2) dari yang semula 7 (level aksi 4) pada sistem konvensional. Pada level aksi 4 desain memerlukan perbaikan segera karena beresiko cedera bagi operator, sedangkan pada level aksi 2 postur sebenarnya masih bisa diterima tetapi diperlukan analisis lebih lanjut. Hal ini menunjukkan bahwa secara ergonomis sistem penggandengan trailer tipe pivot telah dapat memperbaiki desain trailer untuk traktor roda dua yang digunakan selama ini. Untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pada pengoperasian trailer tipe pivot ini beberapa intervensi ergonomi yang dapat dilakukan adalah penambahan mekanisme adjustable pada pengaturan ketinggian tempat duduk operator serta perbaikan dan perawatan terhadap tuas kopling belok.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAgricultural Technologyid
dc.subject.ddcTractorid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcIndonesiaid
dc.titlePengembangan Sistem Penggandengan Trailer Pada Traktor Roda Dua Dengan Pendekatan Ergonomiid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordergonomiid
dc.subject.keywordpivotid
dc.subject.keywordsistem penggandenganid
dc.subject.keywordtrailerid
dc.subject.keywordtraktor roda duaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record