Perbandingan Keanekaragaman Jenis Burung antara Areal Bekas Terbakar dengan Areal Tidak Terbakar di HTI Sagu PT National Sago Prima, Provinsi Riau.
Abstract
Kebakaran hutan selama ini dianggap sebagai penyebab menurunnya
keanekaragaman hayati. Peristiwa kebakaran pernah terjadi di HTI sagu PT
National Sago Prima tahun 2014 yang menyebabkan perusahaan digugat ke
pengadilan karena dianggap telah menyebabkan kerusakan lingkungan diaspek
flora dan fauna, termasuk burung. Oleh karena itu, diperlukan penelitian guna
mengetahui potensi terjadinya pemulihan keanekaragaman jenis burung pada areal
bekas terbakar. Penelitian dilakukan pada bulan Februari di PT National Sago
Prima. Metode yang digunakan adalah transek di lima pasangan jalur areal bekas
terbakar dan areal tidak terbakar. Penelitian menunjukkan terdapat 75 jenis burung
di areal tidak terbakar dan 77 jenis di areal bekas terbakar. Kekayaan dan
kemerataan jenis burung di areal tidak terbakar (TT Dm = 13.86; E TT = 0.92)
dan bekas terbakar (BT Dmg = 14.2; E BT = 0.93). Areal tidak terbakar dan bekas
terbakar menunjukkan kesamaan komunitas yang hampir sama (IS = 0.87).
Ditemukannya 9 jenis burung yang hilang , 11 jenis burung yang diperoleh dan
66 jenis burung yang sama atau bertahan, mengindikasikan telah terjadinya
pemulihan pada areal bekas terbakar.