Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Berbasis Karang Hidup dan Ikan Karang di Pulau Ay dan Rhun, Kepulauan Banda, Maluku
View/ Open
Date
2019Author
Welly, Marthen
Fahrudin, Achmad
Bengen, Dietriech Geoffrey
Damar, Ario
Metadata
Show full item recordAbstract
Kawasan Konservasi Perairan (KKP) adalah kawasan perairan yang
dilindungi, dikelola dengan sistem zonasi, untuk mewujudkan pengelolaan sumber
daya ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan. Kawasan Konservasi Perairan
Pulau Ay dan Rhun merupakan salah satu KKP di Indonesia, yang berada di
Kepulauan Banda, Kecamatan Banda Naira, Kabupaten Maluku Tengah, Propinsi
Maluku. KKP ini dicadangkan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Propinsi
Maluku No.338 Tahun 2016 dengan total luas 47.968,74 hektar. Salah satu target
konservasi penting di KKP Pulau Ay dan Rhun adalah ekosistem terumbu karang.
Hipotesis dari penelitian ini adalah pengelolaan Pulau Ay dan Rhun sebagai KKP
akan memberikan dampak peningkatan kualitas ekosistem terumbu karang di lokasi
penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengevaluasi kecenderungan secara spasial
dan temporal kondisi ekosistem terumbu karang sebelum dan sesudah pencadangan
KKP Pulau Ay dan Rhun; (2) Menghitung nilai ekonomi ekosistem terumbu karang
berdasarkan sumber daya perikanan karang di KKP Pulau Ay dan Rhun; (3)
Mengevaluasi efektivitas pengelolaan KKP Pulau Ay dan Rhun berdasarkan kualitas
ekosistem terumbu karang sebelum dan sesudah pencadangan KKP. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Agustus hingga November 2018 pada empat stasiun
pengamatan di KKP Pulau Ay dan Rhun. Data yang digunakan adalah data sekunder
hasil survei dan monitoring terumbu karang Coral Triangle Center (CTC) di
Kepulauan Banda dan data primer diambil tahun 2018 pada saat penelitian dilakukan.
Metode Point Intercept Transect (PIT) digunakan untuk pengambilan data
bentik dan Underwater Visual Census (UVC) digunakan untuk mencatat data ikan
karang. Metode semi structure interview and purposive sampling digunakan untuk
mendapatkan data tangkapan ikan karang oleh nelayan. Analisis data terumbu
karang dilakukan dengan analisis persentase tutupan karang hidup, indeks kematian
karang, dan analisis faktorial koresponden. Analisis ikan karang dilakukan dengan
analisis kelimpahan, biomassa, status tropik, ukuran ikan karang dan analisis
faktorial koresponden. Analisis nilai ekonomi terumbu karang berdasarkan sumber
daya perikanan karang dilakukan dengan pendekatan Effect of Production (EoP) dan
Consumer Surplus (CS). Evaluasi efektivitas pengelolaan KKP Pulau Ay dan Rhun
dilakukan dengan membandingkan kondisi ekosistem terumbu karang sebelum dan
sesudah pencadangan KKP.
Hasil analisis persentase tutupan karang hidup menunjukan penurunan
sebelum pencadangan bahkan satu tahun setelah pencadangan, namun mengalami
peningkatan kembali menjadi 68,79% pada tahun 2018 sesudah pencadangan KKP.
Indeks kematian karang di KKP Pulau Ay dan Rhun relatif kecil yakni dibawah 0,10
(mendekati nol) baik sebelum maupun sesudah pencadangan KKP. Hasil Analisis
kelimpahan dan biomassa ikan karang secara spasial dan temporal berfluktuasi
sebelum dan sesudah Pulau Ay dan Rhun dicadangkan sebagai KKP, namun masih
dalam kategori melimpah dan tinggi. Status tropik dan komposisi ukuran ikan karang
berubah-ubah sebelum dan sesudah pencadangan KKP, namun pada tahun 2018
perairan Pulau Ay dan Rhun kembali didominasi oleh kelompok tropik carnivora dan
ikan besar.
Hasil analisis nilai ekonomi terumbu karang menunjukan bahwa tangkapan
ikan karang dari 32 nelayan (responden) di KKP Pulau Ay dan Rhun adalah 23,83
ton ikan karang/km2/tahun dengan nilai 230 $ US/km2. Total tangkapan ikan karang
nelayan Pulau Ay dan Rhun menunjukan nilai produktivitas ekosistem terumbu
karang yang tinggi, namun memiliki nilai ekonomi yang rendah dengan harga ikan
karang per kilogram berkisar antara Rp.10.000 – Rp. 20.000.
Collections
- MT - Fisheries [3022]