Show simple item record

dc.contributor.advisorWidanarni
dc.contributor.advisorYuhana, Munthi
dc.contributor.authorHasyimi, Wahid
dc.date.accessioned2020-06-02T03:02:08Z
dc.date.available2020-06-02T03:02:08Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/103011
dc.description.abstractdi Indonesia. Peningkatan produksi udang khususnya udang vaname dapat dilakukan dengan menerapkan sistem budidaya intensif. Penerapan sistem budidaya intensif dengan menggunakan padat tebar tinggi untuk memenuhi kebutuhan produksi udang memiliki dampak negatif seperti menurunnya kinerja pertumbuhan dan meningkatnya resiko serangan penyakit. Salah satu upaya alternatif dalam meningkatkan kinerja pertumbuhan dan penanggulangan penyakit pada budidaya udang vaname dapat dilakukan dengan aplikasi probiotik, prebiotik, dan sinbiotik. Beberapa penelitian melaporkan bahwa aplikasi probiotik, prebiotik, dan sinbiotik mampu meningkatkan kinerja pertumbuhan dan respons imun udang vaname dari infeksi bakteri dan virus. Bacillus sp. NP5 sebagai probiotik, diketahui mampu meningkatkan kinerja pertumbuhan ikan dan udang, sedangkan madu sebagai prebiotik juga telah diketahui mampu meningkatkan kinerja pertumbuhan udang vaname. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan dan keragaman mikrobiota saluran pencernaan udang vaname yang diberi probiotik Bacillus sp. NP5, prebiotik madu, dan sinbiotik. Penelitian ini dilakukan selama 45 hari dengan desain penelitian menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga ulangan. Probiotik yang digunakan adalah Bacillus sp. NP5 koleksi dari Laboratorium Kesehatan Organisme Akuatik, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Prebiotik yang digunakan adalah madu multiflora yang diperoleh dari pembudidaya lebah madu CV. Madu Apiari Mutiara, Depok. Hewan uji yang digunakan adalah benur udang vaname stadia pasca larva (PL) 13 yang berasal dari hatchery CV. Star Sea Rajabasa, Lampung Selatan. Udang vaname yang digunakan sebelumnya diadaptasikan terlebih dahulu selama 30 hari hingga mencapai ukuran 2.11±0.02 g. Udang vaname dengan bobot awal 2.11±0.02 g, kemudian dipindahkan pada akuarium uji dengan kepadatan 80 ekor m-2. Selama pemeliharaan, udang diberi pakan sesuai perlakuan yaitu probiotik (1% (v/w) Bacillus sp. NP5 RfR), prebiotik (0.5% (v/w) madu), sinbiotik (1% (v/w) Bacillus sp. NP5 RfR dan 0.5% (v/w) madu), dan kontrol (tanpa penambahan probiotik dan prebiotik) secara at satiation dengan frekuensi pemberian pakan lima kali sehari (06.00, 10.00, 14.00, 18.00, dan 22.00 WIB). Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan penyifonan dan pergantian air sebanyak 30 sampai 50% setiap hari sebelum pemberian pakan. Variabel pengamatan meliputi kinerja pertumbuhan (laju pertumbuhan spesifik (LPS), rasio konversi pakan (RKP), dan tingkat kelangsungan hidup (TKH), jumlah konsumsi pakan (JKP), aktivitas enzim saluran pencernaan (amilase, protease, dan lipase), total bakteri pada saluran pencernaan, serta keragaman mikrobiota saluran pencernaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LPS pada udang vaname yang diberi probiotik Bacillus sp. NP5 RfR, prebiotik madu, dan sinbiotik memiliki nilai lebih tinggi (p<0.05) dibandingkan kontrol. Hasil yang sejalan diperoleh pada RKP udang vaname yang diberi probiotik Bacillus sp. NP5 RfR, prebiotik madu, dan sinbiotik memiliki nilai lebih rendah (p<0.05) dibandingkan kontrol. Hasil terbaik LPS, RKP ditemukan pada perlakuan prebiotik madu, dengan nilai masingmasing sebesar 3.09±0.02 % hari-1 dan 1.45±0.00. JKP udang vaname yang diberi probiotik Bacillus sp. NP5 RfR, prebiotik madu, dan sinbiotik memiliki nilai lebih rendah (p<0.05) dibandingkan kontrol. Nilai JKP terendah adalah pada perlakuan prebiotik madu dan sinbiotik, dengan masing-masing sebesar 136.83±0.26 g dan 136.61±0.10 g. Aktivitas enzim pencernaan pada perlakuan probiotik Bacillus sp. NP5 RfR, prebiotik madu, dan sinbiotik memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan kontrol. Perlakuan prebiotik madu memiliki nilai aktivitas enzim pencernaan seperti aktivitas enzim amilase, protease, dan lipase tertinggi dibandingkan kontrol. Peningkatan aktivitas enzim pencernaan selanjutnya terjadi pada perlakuan sinbiotik yang diikuti dengan perlakuan probiotik Bacillus sp. NP5 RfR. Total bakteri pada saluran pencernaan udang vaname yang diberi probiotik Bacillus sp. NP5 RfR, prebiotik madu, dan sinbiotik lebih tinggi (p<0.05) dibandingkan kontrol, dengan nilai tertinggi pada perlakuan prebiotik madu (5.65±0.06 Log CFU g-1) yang tidak berbeda nyata (p>0.05) dengan sinbiotik (5.50±0.04 Log CFU g-1). Total bakteri Bacillus sp. NP5 RfR pada saluran pencernaan udang vaname yang diberi probiotik Bacillus sp. NP5 RfR dan sinbiotik memiliki nilai masing-masing sebesar 4.06±0.15 Log CFU g-1 dan 4.26±0.35 Log CFU g-1, sedangkan perlakuan lainnya tidak ditemukan Bacillus sp. NP5 RfR. Keragaman mikrobiota saluran pencernaan udang vaname menggunakan teknik next generation sequencing (NGS) menunjukkan bahwa pemberian prebiotik madu didominasi oleh filum Bacteroidetes, sedangkan pemberian probiotik Bacillus sp. NP5 RfR, sinbiotik, dan kontrol didominasi oleh filum Proteobacteria. Perlakuan probiotik Bacillus sp. NP5 RfR, prebiotik madu, dan sinbiotik memiliki jumlah Operational Taxonomic Units (OTUs) dan nilai index Shannon lebih tinggi dibandingkan kontrol. Jumlah OTUs pada perlakuan probiotik Bacillus sp. NP5 RfR, prebiotik madu, sinbiotik, dan kontrol memiliki nilai masing-masing sebesar 470, 480, 451 dan 334 OTUs. Perlakuan probiotik Bacillus sp. NP5 RfR, prebiotik madu, dan sinbiotik memiliki kelimpahan mikrobiota level genus lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Perlakuan probiotik Bacillus sp. NP5 RfR pada penelitian ini, mampu meningkatkan keragaman mikrobiota dari genus Neptunomonas dan Sphingomonas. Perlakuan prebiotik madu juga mampu meningkatkan kelimpahan genus Microbacterium, Lactobacillus, dan Neptunomonas, sedangkan pada sinbiotik mampu menstimulasi pertumbuhan genus Pseudoalteromonas dan Ruegeria. Mikrobiota saluran pencernaan udang vaname yang diberi probiotik Bacillus sp. NP5 RfR, prebiotik madu, dan sinbiotik merupakan mikrobiota yang telah dikenal sebagai kandidat probiotik dalam akuakultur. Pemberian probiotik Bacillus sp. NP5 RfR, prebiotik madu, dan sinbiotik pada penelitian ini mampu menstimulasi pertumbuhan mikrobiota saluran pencernaan udang vaname sehingga mampu meningkatkan kinerja pertumbuhan dan aktivitas enzim pencernaan (amilase, protease, dan lipase) dengan hasil terbaik pada perlakuan prebiotik madu 0.5%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.subject.ddcWhite Shrimpid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleKinerja Pertumbuhan dan Pencernaan Udang Vaname yang diberi Probioti kK Bearacgilalmusa nsp .M NikPr5o bdiaont aP rSeabliuortaink Madu.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordmaduid
dc.subject.keywordNGSid
dc.subject.keywordpertumbuhanid
dc.subject.keywordudang vanameid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record