Show simple item record

dc.contributor.advisorAman, Amril
dc.contributor.advisorBakhtiar, Toni
dc.contributor.authorLuciana, Shelen
dc.date.accessioned2020-06-02T02:58:50Z
dc.date.available2020-06-02T02:58:50Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102993
dc.description.abstractDKI Jakarta merupakan salah satu kota terpadat di Indonesia dan tentunya kepadatan penduduk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan transportasi melayani mobilitas masyarakat. Pada kenyataannya, kompleksitas mobilisasi penduduk yang tinggal di perkotaan seringkali tidak didukung oleh ketersediaan infrastruktur dan moda angkutan umum yang memadai. Saat ini moda transportasi massal di kota Jakarta adalah kereta rel listrik (KRL) commuter line yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar dengan waktu perjalanan yang ditempuh lebih cepat serta hemat energi dan sangat efisien. Besarnya permintaan sering mengakibatkan terjadinya penumpukan penumpang di berbagai stasiun terlebih saat waktu sibuk. Pengoperasian KRL commuter line yang baik dapat memberikan tingkat mobilitas yang tinggi dengan biaya operasional minimum. Salah satu cara dalam mengurangi penumpukan penumpang yaitu dengan melakukan keberangkatan jumlah rangkaian kereta yang tepat di stasiun awal keberangkatan setiap periode waktu. Jumlah rangkaian kereta yang diberangkatkan akan optimal jika semua permintaan penumpang dapat terpenuhi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan membuat model matematika penentuan banyaknya rangkaian kereta yang perlu diberangkatkan dari stasiun awal keberangkatan pada setiap slot waktu dan mengaplikasikan model tersebut pada rute satu arah stasiun Bogor menuju stasiun Jakarta Kota. Model matematika pemberangkatan rangkaian kereta diformulasikan dalam bentuk integer linear programming (ILP).Variabel keputusan dalam model ini ialah banyaknya setiap jenis rangkaian kereta yang diberangkatkan di stasiun pertama setiap slot waktu dengan fungsi tujuan meminimumkan total biaya operasional rangkaian kereta. Beberapa skenario pengujian model digunakan untuk melihat kesesuaian hasil dari model yang dibentuk. Penelitian ini menggunakan tiga contoh skenario yang hipotesisnya telah diketahui dengan data ketersediaan trainset, batas penggunaan trainset selama jam operasional, dan biaya operasional yang berbeda untuk setiap jenis trainset. Berdasarkan hasil aplikasi model pemberangkatan jumlah rangkaian kereta pada KRL commuter line diperoleh pemberangkatan rangkaian kereta dengan biaya operasional minimum sebanyak 56 perjalanan. Dengan segala kompleksitas yang tidak diperhitungkan dalam peneltian ini, hasil tersebut 10 perjalanan lebih sedikit dibandingkan dengan PT KCI dikarenakan dalam penelitian ini hanya menggunakan satu arah perjalanan dalam analisis. Adanya keterbatasan studi dalam penelitian ini, maka biaya operasional optimum pemberangkatan jumlah rangkaian kereta diperoleh sebesar 302C, di mana nilai C dilambangkan sebagai nilai biaya operasional satuan yang nantinya dapat disesuaikan dengan biaya operasional real yang dikeluarkan pihak PT KCI.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcApplied mathematicsid
dc.subject.ddcLinear programmingid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleOptimasi Trainset Dispatching pada KRL Commuter Line.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordpemberangkatan keretaid
dc.subject.keywordKRLid
dc.subject.keywordcommuter lineid
dc.subject.keywordinteger linear programmingid
dc.subject.keywordminimum biaya operasionalid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record