Tipologi Sistem Budidaya Pertanian dan Keberlanjutan Ketersediaan Pangan pada Masyarakat Adat Kasepuhan Ciptagelar, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat
Abstract
Kasepuhan Ciptagelar adalah salah satu permukiman masyarakat tradisional di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang masih mempertahankan warisan budaya tradisional dan sistem pertanian. Kasepuhan dianggap memiliki sistem ketahanan pangan yang baik sehingga menarik untuk dipelajari lebih dalam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan kearifan lokal dalam sistem pertanian masyarakat Kasepuhan Ciptagelar, menganalisis aspek sosial, ekonomi, dan ketersediaan makanan rumah tangga dari komunitas Kasepuhan Ciptagelar dan menganalisis daya dukung masyarakat petani Kasepuhan Ciptagelar. Metode penelitian dilakukan dengan cara wawancara, diskusi dan observasi lapangan pada 52 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal budidaya pertanian di Kasepuhan Ciptagelar tentang ketersediaan pangan dilihat dari kepatuhan terhadap tradisi leluhur atau melaksanakan ajaran parali karuhun. Budidaya pertanian yang dilakukan yaitu beras basah dan huma. Berdasarkan pendapatan beras rata-rata rumah tangga petani responden, kisarannya adalah 0-250 ikatan, 31 KK, 251-500 ikatan, 16 KK dan kisarannya adalah 501-750 bundel, 5 KK. Produksi gabah tanpa giling dari 52 responden mencapai 13.358 tandan atau pocong yang terdiri dari 12.660 tandan dan 698 tandan (1 kg setara dengan 4 kg). Luas panen adalah 48.115, jumlah penduduk 186, kebutuhan fisik minimum 124,80 dan rata-rata produksi lahan per hektar adalah 694,07. Daya dukung lahan pertanian adalah 1,44. Menunjukkan kepada masyarakat Kasepuhan Ciptagelar mampu swasembada pangan.