Show simple item record

dc.contributor.advisorWahjuningrum, Dinamella
dc.contributor.advisorYuhana, Munti
dc.contributor.authorPattah, Hamida
dc.date.accessioned2020-06-02T02:41:06Z
dc.date.available2020-06-02T02:41:06Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102929
dc.description.abstractPenerapan sistem budidaya intensif pada budidaya ikan kakap putih sering mengalami kendala salah satunya adalah serangan penyakit. Penyakit yang sering menyerang ikan kakap putih adalah Vibriosis yang disebabkan oleh bakteri genus Vibrio, salah satunya adalah Vibrio alginolyticus. Penggunaan antibiotik untuk pengobatan telah dibatasi bahkan dilarang karena menyebabkan munculnya bakteri yang resisten dan menghasilkan residu pada organisme budidaya. Penggunaan bahan herbal tanaman pisang dapat meningkatkan respon imun ikan sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pencegahan dan pengobatan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas penggunaan serbuk tanaman pisang dalam pakan sebagai upaya pencegahan dan pengobatan penyakit akibat infeksi V.alginolyticus pada ikan kakap putih (Lates calcarifer). Penelitian ini terdiri atas dua tahapan. Penelitian tahap pertama dilakukan untuk menentukan dosis serbuk tanaman pisang ambon yang efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri V. alginolyticus dengan metode kultur bersama. Uji in vitro dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Dosis yang digunakan yaitu kontrol (media tanpa serbuk tanaman pisang), perlakuan A (serbuk tanaman pisang 1% dalam media), B (serbuk tanaman pisang 3% dalam media), dan C (serbuk tanaman pisang 5% dalam media). Penelitian tahap dua bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian pakan dengan dosis serbuk tanaman pisang yang efektif dari penelitian tahap pertama. Dosis tersebut digunakan untuk pencegahan dan pengobatan. Sedangkan kontrol antibiotik menggunakan inrofloks. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari lima perlakuan dan masing-masing tiga kali ulangan, yaitu K- (pakan tanpa serbuk + injeksi PBS), K+ (pakan tanpa serbuk + injeksi V. alginolyticus), Pc (pakan serbuk + injeksi V. alginolyticus), Pb (pakan tanpa serbuk + injeksi V. alginolyticus), Ka (pakan tanpa serbuk + injeksi V. alginolyticus). Konsentrasi bakteri yang digunakan untuk uji tantang yaitu 106 CFU mL-1 ikan berdasarkan hasil uji LD50 yang diinjeksi secara intra muskular. Ikan kakap putih berukuran 7.48 ± 0.45 cm dipelihara dalam kontainer plastik dengan ukuran 42cm x 61cm x 33cm dengan padat tebar 10 ekor/wadah. Ikan diberi pakan tiga kali sehari yaitu pagi (08.00), siang (12.00) dan sore hari (16.00) secara at satiation. Penelitian tahap dua terdiri dari perlakuan pencegahan (Pc), pengobatan (Pb) dan kontrol antibiotik (Ka). Perlakuan pencegahan yaitu ikan diberi pakan perlakuan pada hari ke-0 sampai hari ke-14, uji tantang pada hari ke- 15 dan pada hari ke-16 sampai hari ke-28 diberi pakan tanpa serbuk. Perlakuan pengobatan ikan diberi pakan tanpa serbuk pada hari ke-0 sampai hari ke-14, uji tantang pada hari ke-15 dan hari ke-16 sampai hari ke-28 diberi pakan perlakuan. Perlakuan kontrol antibiotik yaitu ikan diberi pakan tanpa serbuk pada hari ke-0 sampai hari ke-14, uji tantang pada hari ke-15 dan hari ke-16 sampai hari ke-28 diberi pakan yang dicampur dengan antibiotik. Pengumpulan data parameter dilakukan dengan mengambil darah dari setiap ikan uji. Waktu pengambilan sampel dilakukan pada hari pertama sebelum uji tantang (H-1), dan pasca uji tantang hari pertama (H+1), hari ketiga (H+3) dan hari ketujuh (H+7). Parameter yang diamati adalah jumlah konsumsi pakan, total eritrosit, total leukosit, diferensial leukosit, kadar hemoglobin, aktivitas fagositik, aktivitas respiratory burst, aktivitas lisozim, ekspresi gen interleukin-1β, gejala klinis, kelangsungan hidup, dan kualitas air. Hasil penelitian tahap satu uji daya hambat menunjukkan bahwa serbuk tanaman pisang mampu menghambat pertumbuhan bakteri V. alginolyticus dengan dosis efektif adalah 3%. Hasil penelitian tahap dua menunjukkan bahwa jumlah konsumsi pakan setelah uji tantang lebih tinggi pada perlakuan pengobatan dan kontrol antibiotik. Namun hasil tersebut tidak berbeda nyata (P>0.05) tetapi, berbeda nyata dengan kontrol (P<0.05). Ikan yang diberi pakan perlakuan dapat meningkatkan respon imun yaitu total eritrosit, total leukosit, diferensial leukosit, kadar hemoglobin, aktivitas fagositik, aktivitas respiratory burst, aktivitas lisozim, ekspresi gen interleukin-1β dan menghasilkan tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol positif (P<0.05). Serbuk tanaman pisang 3% dapat menghambat pertumbuhan bakteri V. alginolyticus, meningkatkan respon imun, dan dapat mengendalikan infeksi V. alginolyticus pada ikan kakap putih (Lates calcarifer) dengan tingkat kelangsungan hidup sebesar 70.00% pada perlakuan pencegahan dan 83.33% pada pengobatan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.subject.ddcAsian sea bassid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePengendalian Infeksi Vibrio alginolyticus Pada Ikan Kakap Putih Lates calcarifer Menggunakan Serbuk Tanaman Pisang Ambon Musa paradisiaca var. sapientum.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordKakap putihid
dc.subject.keywordpenyakitid
dc.subject.keywordserbuk tanaman pisang ambonid
dc.subject.keywordV. alginolyticusid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record