Preferensi Penggunaan Uang Fiat Dibandingkan Uang Berbasis Logam Mulia dengan Pengaruh Harga Emas dan Informasi Return Asset
Abstract
Fenomena uang fiat yang dipakai pada negara-negara yang ada di dunia,
termasuk rupiah, dinilai menjadi salah satu faktor penyebab instabiltas kinerja
perekonomian yang tercermin dari fluktuasi laju inflasi dan volatilitas nilai tukar.
Penelitian ini berupaya untuk memberikan alternatif instrumen pembayaran yang
ada di Indonesia maupun yang ada di dunia karena uang fiat tidak memiliki nilai
intrinsik. Dengan menggunakan instrumen pembayaran di Indonesia berupa uang
berbasis logam mulia, yaitu uang memiliki nilai intrinsik berupa beberapa gram
emas pada uang tersebut sesuai dengan nominal uang. Nilai intrinsik pada uang
berbasis logam mulia ini diharapkan dapat menahan laju inflasi serta depresiasi
nilai tukar suatu negara khususnya rupiah terhadap mata uang negara lain sehingga
mampu mencapai dan menjaga stabilitas ekonomi nasional. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui sejauh mana uang berbasis logam mulia dapat diterima oleh
masyarakat dengan mengetahui preferensi pilihan uang yang akan digunakan
dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan uang fiat
dibanding uang berbasis logam mulia.
Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis inferensial dan
model regresi logistik dengan pendekatan eksperimental ekonomi. Hasil penelitian
menunjukan bahwa jenis uang yang paling banyak dipilih oleh responden dengan
pengaruh harga emas dan informasi return asset adalah uang berbasis logam mulia.
Secara umum, faktor yang berpengaruh terhadap preferensi penggunaan uang
dengan pengaruh harga emas adalah umur, pendapatan dan asal universitas.
Adapun faktor yang mempengaruhi preferensi dengan pengaruh informasi return
asset terdiri dari umur, asal universitas dan departemen.