Show simple item record

dc.contributor.advisorMunibah, Khursatul
dc.contributor.advisorTjahjono, Boedi
dc.contributor.authorSyarah, Siti
dc.date.accessioned2020-03-04T01:46:25Z
dc.date.available2020-03-04T01:46:25Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102596
dc.description.abstractTanaman cengkeh termasuk dalam 17 komoditas yang menjadi prioritas pembangunan pertanian Indonesia pada tahun 2010. Secara nasional, luas areal pertanaman cengkeh terus meningkat dari tahun 2012-2017 dengan rata-rata luas areal sebesar 524.288 ha dan rata-rata produksi sebesar 120,691 ton. Hasil panen tanaman cengkeh akan menurun pada 1-2 tahun panen raya sehingga pasokan cengkeh tidak stabil dan sering terjadi fluktuasi harga yang relatif tinggi. Oleh karena itu, petani menjadi rugi dan kekurangan biaya untuk memelihara tanamannya. Salah satu parameter untuk meningkatkan produktivitas tanaman cengkeh adalah dengan memperhatikan pemeliharaannya berupa pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, penyiangan gulma, penggemburan tanah, varietas tanaman serta umur tanaman. Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu wilayah di Provinsi Banten yang menjadikan cengkeh sebagai komoditas unggulan dalam sektor perkebunan. Kecamatan Mandalawangi adalah salah satu kecamatan di kabupaten ini dengan jumlah produksi cengkeh tertinggi di Kabupaten Pandeglang yang mencapai 59.976 kg dengan luas lahan sebesar 346.5 ha pada tahun 2017. Tanaman cengkeh di Kecamatan Mandalawangi dominan dimiliki rakyat yang dibudidayakan di kebun campuran (polikultur). Kondisi ini menyulitkan untuk dilakukan identifikasi tanaman cengkeh karena tertutupi oleh tanaman lain dalam kebun campuran. Penelitian bertujuan mengindentifikasi tanaman cengkeh di kebun campuran, menganalisis pola spasial tanaman cengkeh menggunakan analisis Average Nearest Neighbour (ANN) dan menganalisis sebaran potensi tanaman cengkeh dengan menggunakan Inverse Distance Weighting (IDW), serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tanaman cengkeh dengan analisis regresi berganda. Identifikasi tanaman cengkeh pada mosaik citra SPOT 6 dengan skala tampilan di monitor 1:3000 sulit dilakukan sehingga digunakan citra di Google Earth dengan skala tampilan di monitor 1:1.250. Kenampakan tanaman cengkeh dapat diidentifikasi yang umumnya berwarna hijau muda, berbentuk bulat dan memiliki ukuran yang kecil. Pola spasial tanaman cengkeh pada kebun campuran di Kecamatan Mandalawangi menunjukkan bahwa secara kuantitatif memiliki pola spasial mengelompok (clustered) dengan nilai R kurang dari 1 yaitu 0.58. Potensi sebaran tanaman cengkeh kelas tinggi dan sedang dominan terletak di utara lokasi penelitian dan kelas rendah dominan di selatan lokasi penelitian. Hasil analisis regresi menunjukkan nilai R2 sebesar 0.83 dengan variabel yang berpengaruh positif yaitu asal bibit, peremajaan tanaman, penggunaan pupuk dan tenaga kerja.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcSoil scienceid
dc.subject.ddcClove plantsid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcPandeglang-Bantenid
dc.titleIdentifikasi dan Sebaran Tanaman Cengkeh pada Kebun Campuran dengan Mosaik Citra SPOT 6id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAverage Nearest Neighbour (ANN)id
dc.subject.keywordanalisis regresi bergandaid
dc.subject.keywordInverse Distance Weighting (IDW)id
dc.subject.keywordpola spasialid
dc.subject.keywordsebaranid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record