Stabilitas Kapal Fiberglass Terhadap Kapal Kayu di Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu, Banten
View/ Open
Date
2019Author
Sitanggang, Ezrani Nevada
Novita, Yopi
Imron, Mohammad
Metadata
Show full item recordAbstract
Kasus illegal logging di Indonesia saat ini sedang marak, dibuktikan dengan data
yang dirilis Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) berdasarkan data dari Global
Forest Resources Assessment (FRA), Indonesia menempati peringkat kedua dunia
tertinggi kehilangan hutan akibat pembalakan liar, kebakaran hutan, perambahan
dan alih fungsi hutan. Tahun 2014 Kementerian Kelautan dan Perikanan
mencanangkan program konversi kapal berbahan kayu ke kapal berbahan fiberglass.
Kebijakan tersebut menimbulkan berbagai pendapat di kalangan nelayan. Di
Pelabuhan Karangantu, nelayan menolak menggunakan kapal bantuan pemerintah
yang berupa kapal fiberglass dan tetap memilih kapal kayu. Nelayan di Karangantu
menolak dengan alasan mereka tidak terbiasa dan merasa terlalu ringan. Tujuan
penelitian ini adalah menghitung dan membandingkan stabilitas kapal fiberglass
dan kapal kayu serta menentukan stabilitas kapal fiberglass bantuan pemerintah
terhadap kapal kayu nelayan di PPN Karangantu, Banten. Metode yang digunakan
pada penelitian ini adalah metode comparative numeric dengan membandingkan
nilai longitudinal center of gravity (LCG) dan vertical center of gravity (KG) kapal
fiberglass dan kapal kayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapal fiberglass
memiliki nilai KG lebih besar dibandingkan kapal kayu dengan nilai KG masingmasing
sebesar 1.20 m dan 0.86 m. Kapal fiberglass memiliki LCG lebih kecil
dibandingkan kapal kayu dengan nilai masing-masing sebesar 0.86 m dan 1.29 m.
Nilai tersebut menunjukkan bahwa kapal fiberglass memiliki stabilitas relatif sama
dengan kapal kayu.