dc.description.abstract | Pengujian mutu benih kacang bambara (Vigna subterranean L. Verdc.) di
laboratorium sering terkendala oleh sifat dormansi benih. Penelitian ini bertujuan
mempelajari periode after-ripening benih kacang bambara serta mendapatkan
metode pematahan dormansi yang efektif pada benih kacang bambara lanras
Tasikmalaya warna testa hitam. Penelitian dilaksanakan bulan Maret hingga Juli
2019 di Laboratorium Penyimpanan dan Pengujian Benih, IPB. Penelitian disusun
menggunakan rancangan tersarang (nested) RAL dengan metode pematahan
dormansi tersarang di dalam periode after-ripening. Faktor periode after-ripening
terdiri atas delapan taraf, yaitu 0,1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 Minggu Setelah
Penyimpanan (MSP). Faktor metode pematahan dormansi terdiri atas empat taraf,
yaitu tanpa perlakuan, stratifikasi suhu 50 °C selama 10 menit, skarifikasi KNO3
1% selama 24 jam, dan stratifikasi suhu 50 °C selama 10 menit dilanjutkan
skarifikasi KNO3 1% selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan pada 0 MSP
benih tanpa perlakuan menghasilkan viabilitas dan vigor tinggi, terutama dengan
nilai tolok ukur daya berkecambah sebesar 92.3% meingindikasikan bahwa tidak
ada after-ripening pada benih kacang bambara lanras Tasikmalaya warna testa
hitam. Perlakuan perendaman KNO3 1% selama 24 jam dapat menurunkan
viabilitas dan vigor benih berdasarkan tolok ukur daya berkecambah dan
kecepatan tumbuh. | id |