Show simple item record

dc.contributor.advisorDjajakirana, Gunawan
dc.contributor.advisorSumawinata, Basuki
dc.contributor.authorAldini, Mohammad Fariz
dc.date.accessioned2020-02-19T06:44:55Z
dc.date.available2020-02-19T06:44:55Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/102194
dc.description.abstractBudidaya kelapa sawit di Indonesia banyak dilakukan pada lahan dengan kesuburan tanah yang relatif rendah seperti tanah Podsolik. Tanah Podsolik yang memiliki horison penimbunan liat dan relatif bersifat padat menyebabkan pertumbuhan akar menjadi terhambat. Hal tersebut menyebabkan penyerapan air dan unsur hara menjadi kurang optimal. Untuk mengatasi permasalahan pemadatan tanah tersebut, PT Sawit Asahan Indah pada tahun 2015 melakukan pengolahan tanah secara mekanis yang bertujuan untuk menggemburkan tanah yang disebut sebagai bajak dalam atau ‘Sub-soiling’. Kegiatan bajak dalam dilakukan pada gawangan mati. Bajak dalam yang telah dilakukan disertai dengan penambahan bahan organik berupa kotoran hewan, asam humat, dan tandan kosong kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh bajak dalam dan pemberian bahan organik terhadap sifat biologi tanah dan pertumbuhan akar kelapa sawit pada tahun ketiga. Pengambilan contoh tanah komposit dan contoh akar kelapa sawit dilakukan di Blok Timur PT Sawit Asahan Indah, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Analisis tanah yang dilakukan berupa pengukuran kadar C-organik, pH, kadar air (% b/b), total mikrob, total fungi, dan respirasi tanah. Contoh akar yang diambil kemudian dilakukan pengukuran kerapatan akar untuk mengetahui aktivitas pertumbuhan akar kelapa sawit. Setelah tiga tahun perlakuan, hasil evaluasi menunjukkan bahwa bajak dalam yang telah dilakukan berpengaruh terhadap ketersediaan C-organik tanah. Rata-rata kadar C-organik tanah pada gawangan mati yang dibajak dalam maupun tanpa bajak dalam tergolong tinggi, yaitu sebesar 4.06% dan 3.41%. Bajak dalam yang telah dilakukan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air tanah (% b/b), pH tanah, sifat biologi tanah, dan pertumbuhan akar kelapa sawit. Tanah pada lokasi penelitian umumnya memiliki pH tanah yang tergolong masam (pH 4.03-5.47). Sementara itu, hasil evaluasi berdasarkan pemberian bahan organik berupa kotoran hewan, asam humat, dan tandan kosong kelapa sawit tidak berpengaruh nyata terhadap sifat biologi tanah dan pertumbuhan akar kelapa sawit.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcSoil Scienceid
dc.subject.ddcOrganic Matterid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcRokan Hulu-Riauid
dc.titleEvaluasi Pengaruh Bajak Dalam dan Penambahan Bahan Organik terhadap Sifat Biologi Tanah dan Petumbuhan Akar Kelapa Sawit.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAsam humatid
dc.subject.keywordkerapatan akarid
dc.subject.keywordkotoran hewanid
dc.subject.keywordPodsolikid
dc.subject.keywordtandan kosongid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record