Pengaruh Komunikasi Orang tua-Remaja dan Kelekatan Orang tua-Remaja terhadap Self Esteem Remaja pada Keluarga Utuh dan Tunggal.
View/ Open
Date
2019Author
Hadori, Rachmawati
Hastuti, Dwi
Puspitawati, Herien
Metadata
Show full item recordAbstract
KPAI atau Komisi Perlindungan Anak Indonesia tahun 2011-2016
menyebutkan telah terjadi 12.272 kasus yang melibatkan anak remaja sebagai
korban dan pelaku pada kasus tawuran, kekerasan fisik dan kekerasan seksual di
Indonesia. Menurut BKKBN tahun 2011, jumlah penduduk remaja di Indonesia
mencapai 30 persen dari jumlah total penduduk, kondisi kenakalan remaja
mencakup berbagai kasus seperti pernikahan dini, seks pra nikah, kehamilan tidak
diinginkan, aborsi, dan narkoba. Masa remaja merupakan masa peralihan dari
anak-anak menuju dewasa. Remaja mengalami beberapa perubahan yang
menandai perkembangan sosio-emosi dan mencari identitas jati dirinya. Terdapat
hubungan antara self esteem dan masalah agresi, perilaku antisosial, dan
kenakalan dimana terdapat hubungan dengan self esteem yang rendah dan
kenakalan remaja dipengaruhi oleh self esteem. Adapun faktor perceraian orang
tua dapat menurunkan tingkat self esteem remaja dan memicu stress pada remaja
dan dampak perceraian pada anak seperti marah, malu, cemas, antisosial, masalah
akademik, self esteem rendah dan bersedih dapat memengaruhi tumbuh kembang
dan kualitas anak. Penelitian sebelumnya menemukan hubungan antara
komunikasi orang tua remaja, self esteem dengan kenakalan remaja. Dan
pengaruh kelekatan terhadap self esteem dipengaruhi oleh faktor keluarga utuh
dan tunggal.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis perbedaan karakteristik
keluarga, karakteristik remaja, komunikasi orang tua-remaja, kelekatan orang tuaremaja
dan, self esteem remaja pada keluarga utuh dan keluarga tunggal di Kota
Bekasi; 2) Menganalisis hubungan karakteristik keluarga, karakteristik remaja,
komunikasi orang tua-remaja, kelekatan orang tua-remaja dengan self esteem
remaja pada keluarga utuh dan keluarga tunggal di kota Bekasi; 3) Menganalisis
pengaruh komunikasi orang tua-remaja, kelekatan orang tua-remaja terhadap self
esteem remaha pada keluarga utuh dan keluarga tunggal di Kota Bekasi.
Penelitian ini menggunakan cross sectional study. Lokasi penelitian di Kota
Bekasi. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa dari empat ssekolah, yakni
SMA dan SMK, negeri maupun swasta di kota Bekasi Teknik penarikan contoh
menggunakan teknik purposive sampling. Data primer dikumpulkan secara
langsung menggunakan teknik wawancara kepada contoh dengan bantuan
kuesioner terstruktur. Jumlah populasi dari penelitian ini adalah 687 orang.
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya yaitu siswa kelas X - XII
dengan rentang usia 14-19 tahun dari sekolah yang terpilih di Kota Bekasi,
kemudian dipilih responden dari keluarga utuh dan tunggal maka diperoleh
jumlah contoh sebanyak 200 orang yang sesuai kriteria. Terdapat tiga variabel
penelitian dalam penelitian ini, yaitu komunikasi orang tua-remaja diacu dari
Barnes dan Olson (1982), kelekatan diacu dari Armsden (1987), dan self esteem
diacu dari Rosenberg (1965). Analisis data dilakukan dengan menggunakan
analisis deskriptif, uji beda independent sampel t-test, uji korelasi Pearson dan uji
regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi orang tua-remaja
berhubungan positif signifikan dengan kelekatan orang tua-remaja, dimana
semakin tinggi komunikasi orang tua remaja maka akan meningkatkan kelekatan
orang tua-remaja. Komunikasi orang tua-remaja berhubungan positif dengan self
esteem remaja yang berarti semakin tinggi komunikasi orang tua-remaja maka
akan meningkatkan self esteem remaja. Kelekatan orang tua-remaja berpengaruh
signifikan positif terhadap self esteem remaja yang artinya semakin tinggi
kelekatan orang tua-remaja maka akan meningkatkan self esteem remaja. Status
keluarga berpengaruh signifikan positif terhadap self esteem remaja, hal ini berarti
remaja yang berasal dari keluarga utuh memiliki self esteem yang lebih baik
dibandingkan remaja dari keluarga tunggal.
Hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan nyata antara komunikasi
orang tua-remaja pada keluarga utuh dan keluarga tunggal, remaja dari keluarga
utuh cenderung memiliki komunikasi orang tua-remaja yang lebih tinggi
dibandingkan remaja dari keluarga tunggal. Terdapat perbedaan yang nyata antara
self esteem pada keluarga utuh dan keluarga tunggal, remaja dari keluarga utuh
cenderung memiliki self esteem remaja yang lebih tinggi dibandingkan remaja
dari keluarga tunggal. Status keluarga berhubungan positif signifikan dengan self
esteem remaja, hal ini berarti remaja dari keluarga utuh cenderung memiliki self
esteem lebih baik dibandingkan keluarga tunggal. Komunikasi orang tua-remaja
berhubungan positif signifikan dengan kelekatan orang tua-remaja.Komunikasi
orang tua remaja berhubungan positif dengan self esteem remaja. Kelekatan orang
tua-remaja berhubungan positif dengan self esteem remaja. Status keluarga
berpengaruh signifikan positif terhadap self esteem remaja, remaja yang berasal
dari keluarga utuh memiliki self esteem yang lebih baik dibandingkan remaja dari
keluarga tunggal. Komunikasi orang tua-remaja berpengaruh signifikan positif
terhadap self esteem remaja, semakin baik komunikasi orang tua-remaja maka
semakin meningkat self esteem remaja. Kelekatan orang tua-remaja berpengaruh
signifikan positif terhadap self esteem remaja, semakin tinggi kelekatan orang tuaremaja
maka semakin meningkat self esteem remaja.
Collections
- MT - Human Ecology [2189]