Transmisi Harga dan Model Kelembagaan Pemasaran Komoditas Cabai Merah dan Bawang Merah
View/ Open
Date
2019Author
Artika, Kholifatin
Firdaus, Muhammad
Irawan, Toni
Metadata
Show full item recordAbstract
Komoditas cabai merah dan bawang merah telah menjadi isu strategis bagi
pemerintah saat ini karena komoditas ini berkontribusi terhadap inflasi. Volatilitas
harga cabai merah dan bawang merah menyebabkan perbedaan harga yang tinggi
antara produsen dan konsumen. Situasi ini memberi lebih banyak kerugian bagi
petani dan konsumen daripada pedagang, karena memberikan lebih banyak peluang
bagi pedagang untuk memanipulasi informasi harga, sehingga transmisi harga
menjadi asimetris. Efek dari kelemahan sistem distribusi akan memicu volatilitas
harga yang kemudian akan menyebabkan inflasi. Kelemahan sistem distribusi
diindikasi terjadi karena adanya transmisi harga yang asimetri antar lembaga
pemasaran cabai merah dan bawang merah. Selama tahun 2016, rata-rata margin
pemasaran cabai merah dari petani ke pengecer adalah sebesar Rp15 544/kg. Untuk
komoditas bawang merah, margin dari petani ke pengecer sebesar Rp14 700/kg.
Kondisi ini berkaitan erat dengan pasar yang kurang efisien karena informasi harga
dan penetapannya yang terjadi secara tidak transparan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asimetri harga komoditas cabai
merah dan bawang merah antara harga ditingkat produsen, grosir, dan konsumen,
serta merumuskan model kelembagaan pengaturan harga komoditas cabai merah
dan bawang merah. Menggunakan data sekunder yang berupa data deret waktu
(time series) harian dari 1 Januari 2017 sampai 31 Desember 2017 didapat dari
Kementrian Pertanian dan Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ). Penelitian ini
menggunakan metode analisis CV (Coefficient of Variation) untuk melihat
volatilitas harga dan metode ECM-EG untuk melihat transmisi harga bawang merah
serta analisis rasio manfaat dan biaya (B/C) untuk menentukan model kelembagaan
pemasaran untuk cabai merah dan bawang merah.
Hasil penelitian menunjukan bahwa transmisi harga antar lembaga pemasaran
cabai merah dan bawang merah bersifat asimetris baik pada jangka pendek maupun
jangka panjang. Untuk komoditas cabai merah, harga ditingkat produsen lebih
responsif terhadap penurunan harga dibandingkan dengan kenaikan harga yang
diberikan dari level grosir, sedangkan harga ditingkat eceran lebih responsif
terhadap kenaikan harga dari grosir dibanding dengan penurunan harga. Pada
komoditas bawang merah, harga grosir dipengaruhi oleh eceran dan lebih responsif
ketika menerima sinyal harga naik dari eceran daripada sinyal harga turun. Baik
pada cabai merah dan bawang merah, harga grosir cenderung sering memengaruhi
harga produsen dan konsumen, tetapi tidak mudah untuk dipengaruhi. Kondisi
asimetri salah satunya disebabkan oleh adanya market power dan informasi yang
tidak sempurna, oleh karena itu pasar lelang merupakan solusi untuk dapat
mengurangi asimetri yang terjadi pada lembaga pemasaran cabai merah dan
bawang merah.
Collections
- MT - Economic and Management [2970]