Show simple item record

dc.contributor.advisorDarmawan
dc.contributor.advisorOktariza, Wawan
dc.contributor.authorKurniawan, Ari
dc.date.accessioned2020-02-12T04:16:41Z
dc.date.available2020-02-12T04:16:41Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/101928
dc.description.abstractTerminologi kearifan lokal sering digunakan walau tidak ada pedoman teknis yang dapat digunakan untuk mengukur kadar kearifan tersebut. . Padahal kearifan dalam mengelola sumberdaya harus diartikan sebagai pengelolaan yang menjaga keberlanjutan sumberdaya tersebut.. Oleh sebab itu pemerintah harus memiliki tolok ukur untuk menentukan apakah praktik pengelolaan masysarakat lokal tersebut arif atau tidak. Penelitian bertujuan menyusun tolok ukur tingkat kearifan masyarakat dalam mengelola sumberdaya ikan dan mengujicobakannya terhadap praktik pengelolaan di Desa Adat Kedonganan. Penelitian berupa studi kasus dilakukan dengan studi pustaka serta pendekatan kualitatif melalui pengamatan langsung dan wawancara terhadap prajuru adat dan perwakilan nelayan Kedonganan. Penelitian mendefinisikan kearifan yang dipadankan dengan berbagai kriteria pengelolaan sumberdaya perikanan berkelanjutan ke dalam satu instrumen tolok ukur. Tolok ukur memiliki dua bagian yaitu aspek Dasar Pemikiran (factual knowledge) dan aspek Praktik Pengelolaan (procedural knowledge) masing-masing terbagi ke dalam lima kriteria yaitu: ekosistem dan sumberdaya, perencanaan dan tata kelola, kelembagaan, alat tangkap dan teknologi, serta sosial dan ekonomi. Tiap kriteria memiliki indikator dan parameter penilaian tertentu. Penelitian mengungkapkan adanya perbedaan tingkat kearifan antara prajuru adat dengan nelayan. Tingkat kearifan nelayan pada aspek Dasar Pemikiran termasuk lemah di tiga kriteria. Nelayan mencapai tingkat moderat pada kriteria alat tangkap dan teknologi serta mencapai tingkat kuat pada kriteria sosial dan ekonomi. Adapun prajuru desa hanya satu kriteria yang bernilai lemah (sumberdaya dan ekosistem). Tidak ada perbedaan tingkat kearifan di kedua kelompok tersebut untuk aspek Praktik Pengelolaan. Keduanya cenderung lemah di kriteria ekosistem dan sumberdaya, perencanaan, dan kelembagaan. Namun mencapai moderat pada kriteria alat tangkap dan tinggipada kriteria sosial ekonomi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcFisheries resourceid
dc.subject.ddcLocal wisdomid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBadung-Baliid
dc.titleTolok Ukur Kearifan Lokal pada Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan di Desa Adat Kedonganan Provinsi Baliid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordkearifan masyarakatid
dc.subject.keywordKedongananid
dc.subject.keywordpengetahuan faktualid
dc.subject.keywordpengetahuan proseduralid
dc.subject.keywordtolok ukurid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record