dc.description.abstract | Perbanyakan mutan ubi kayu melalui kultur jaringan dilakukan untuk
menghasilkan bibit yang seragam, dalam jumlah banyak, dengan waktu yang relatif
cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan BAP dan
air kelapa terhadap perbanyakan mutan ubi kayu. Penelitian ini dilakukan pada
bulan Desember 2018 hingga Juli 2019, di Laboratorium Kultur Jaringan III,
Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor. Rancangan
yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan
menggunakan dua faktor dan sepuluh ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi
BAP dengan 3 taraf, yaitu 0 ppm BAP (B1), 1.5 ppm BAP (B2) dan 3 ppm BAP
(B3). Faktor kedua, yaitu penambahan air kelapa sebanyak 0 mL L-1 media (A1),
150 mL L-1 media (A2) dan 300 mL L-1 media (A3), sehingga menghasilkan 9
kombinasi perlakuan. Penelitian dilakukan dengan dua percobaan terpisah pada
genotipe mutan UJ-5 V3D4 113 dan UJ-5, mutan Adira 4 V5D1 2112 dan Adira 4.
Pengamatan yang dilakukan selama 8 minggu menunjukkan bahwa kombinasi
media BAP dan air kelapa berpengaruh nyata terhadap beberapa peubah yang
diamati. Jumlah tunas terbanyak dihasilkan oleh media B3A2 pada genotipe asal
UJ-5 sebanyak 12.4 tunas per eksplan. Media dengan konsentrasi BAP 1.5 ppm
optimal dalam peningkatan jumlah total daun ubi kayu genotipe mutan Adira 4
V5D1 2112 setiap minggunya. Jumlah buku tertinggi dihasilkan oleh media B3A2
pada kultur ubi kayu genotipe asal UJ-5 dan jumlah akar tertinggi terdapat pada
media dengan konsentrasi BAP 0 ppm. Planlet tertinggi dihasilkan oleh media
B1A3 pada genotipe mutan Adira 4 V5D1 2112. Penambahan BAP dan air kelapa
pada berbagai taraf konsentrasi memberikan hasil yang berbeda pada setiap peubah
dan genotipe. | id |