Show simple item record

dc.contributor.advisorWiendi, Ni Made Armini
dc.contributor.advisorKrisantini
dc.contributor.authorSagita, Citra Alunna
dc.date.accessioned2020-02-11T07:59:58Z
dc.date.available2020-02-11T07:59:58Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/101868
dc.description.abstractTacca chantrieri Andre (Bunga Kelelawar) dikenal sebagai tanaman hias karena bunganya unik. T. chantrieri juga dimanfaatkan sebagai obat karena daun dan rizhomnya mengandung zat anti kanker (evelynin). Proliferasi tunas secara in vitro adalah salah satu teknik yang dapat menghasilkan bibit klonal dengan kuantitas dan kualitas tinggi. Dalam perbanyakan in vitro, aklimatisasi merupakan proses penting untuk menghasilkan bibit berkualitas tinggi. Tujuan penelitan ini adalah mempelajari daya proliferasi tunas Tacca chantrieri Andre aksesi Kalimantan secara in vitro dengan penambahan IAA dan BA, dan mempelajari daya hidup planlet saat aklimatisasi yang diberi perlakuan paklobutrazol. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2018-Mei 2019 di Laboratorium Kultur Jaringan II untuk proliferasi tunas dan aklimatisasi, di Laboratorium Mikroteknik untuk pengamatan stomata dan trikoma daun, dan di Laboratorium Pasca Panen untuk pengamatan konsentrasi klorofil daun, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB. Penelitian in vitro menggunakan media dasar MS dengan penambahan 2 mg L-1 CaP (Kalsium pantotenat) dan 100 ml L-1 air kelapa. Penelitian ini terbagi menjadi dua percobaan yang keduanya menggunakan RKLT. Percobaan pertama yaitu proliferasi tunas dengan sistem paper bridge dengan penambahan IAA (0.1 mg L-1, 0.5 mg L-1, dan 1.0 mg L-1) dan BA (1.0 mg L-1, 2.0 mg L-1, dan 3 mgL-1), serta terdapat tiga media kontrol yaitu Kontrol 1 (MS0 + 2 mg L-1 CaP media padat), Kontrol 2 (MS0 + 2 mg L-1 CaP media cair), dan Kontrol 3 (MS0 + 2 mgL-1 CaP + 100 ml L-1 air kelapa media cair). Percobaan kedua yaitu aklimatisasi planlet hasil proliferasi dengan konsentrasi IAA (0.1 mg L-1, 0.5 mgL-1, dan 1.0 mg L-1), konsentrasi BA (1.0 mg L-1, 2.0 mg L-1, dan 3 mg L-1), dan paklobutrazol (tanpa paklobutrazol dan dengan 1 mgL-1 paklobutrazol), serta terdapat enam media kontrol yaitu media Kontrol 1, 2, 3 tanpa paklobutrazol dan media Kontrol 1, 2, 3 dengan 1 mg L-1 paklobutrazol. Hasil penelitian menunjukkan interaksi IAA dengan BA tidak berpengaruh nyata terhadap proliferasi tunas secara in vitro dan pembentukan planlet Tacca chantrieri Andre aksesi Kalimantan, tetapi penambahan BA nyata mempengaruhi jumlah daun dan calon tunas. Interaksi IAA, BA dengan paklobutrazol tidak berpengaruh nyata terhadap daya hidup planlet T. chantrieri aksesi Kalimantan, tetapi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah trikoma daun. Media yang menghasilkan jumlah planlet terbanyak pada 33 MST adalah media yang ditambahkan 1 mg L-1 IAA dengan 2 mg L-1 BA. Media yang menghasilkan tanaman dengan daya tumbuh terbaik saat aklimatisasi adalah media yang ditambahkan 1 mg L-1 IAA dan 3 mg L-1 BA dengan aplikasi 1 mg L-1 paklobutrazol.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgronomyid
dc.subject.ddcBat flowerid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleProliferasi Tunas secara In Vitro dan Aklimatisasi Planlet dengan Aplikasi IAA, BA dan Paklobutrazol pada Tanaman Tacca chantrieri Andre Aksesi Kalimantanid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordbunga kelelawarid
dc.subject.keywordevelyninid
dc.subject.keywordklorofilid
dc.subject.keywordsel penjagaid
dc.subject.keywordtrikomaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record