Induksi Plb Sekunder Dendrobium singkawangense J. J. Smith Aksesi Mamasa, Sulawesi Barat dengan Media Knudson C, IAA dan BA secara In Vitro
Abstract
Dendrobium singkawangense J. J. Smith merupakan anggrek spesies
endemik dari Singkawang, Kalimantan Barat. D. singkawangense berpotensi
sebagai induk silangan dalam menghasilkan kultivar baru anggrek yang unggul
dan bermutu, tetapi keberadaannya di alam sudah mulai terbatas. Induksi
protocorm like bodies (plbs) sekunder merupakan salah satu teknik yang umum
digunakan untuk perbanyakan bibit anggrek secara cepat. Penelitian ini bertujuan
mempelajari pengaruh media Knudson C, Indol-3-acetic acid (IAA) dan 6-Benzyl
adenine (BA) terhadap daya pembentukan plb sekunder dan planlet D.
singkawangense secara in vitro. Percobaan ini disusun menggunakan Rancangan
Acak Lengkap dengan rancangan perlakuan disusun secara faktorial 3 faktor.
Faktor pertama adalah media KC (Knudson C) dengan tiga taraf konsentrasi, yaitu
½, ¾, dan 1 konsentrasi. Faktor kedua adalah auksin IAA dengan tiga taraf
konsentrasi, yaitu 0.0 mg L-1, 0.25 mg L-1 dan 0.5 mg L-1. Faktor ketiga adalah
sitokinin BA dengan tiga taraf konsentrasi, yaitu 0.5 mg L-1, 1.0 mg L-1 dan 1.5
mg L-1. Bahan tanam yang digunakan adalah plb D. singkawangense yang
diperoleh dari Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat yang berasal dari benih zigotik
dan telah dikulturkan pada media KC2 selama 16 minggu. Hasil percobaan
menunjukkan plb sekunder mulai terbentuk pada 3 minggu setelah perlakuan.
Media terbaik untuk menginduksi plb sekunder D. singkawangense secara in vitro
pada penelitian ini adalah media KC 1 konsentrasi dengan 1.5 mg L-1 BA.
Kombinasi perlakuan tersebut menghasilkan 4.6 plb sekunder per eksplan dan 0.6
planlet per eksplan setelah dikulturkan selama 12 minggu.