dc.description.abstract | Metode penilaian kesehatan ekosistem di Indonesia saat ini masih berbeda-beda
dan belum ada rujukan secara nasional untuk menilai kesehatan ekosistem
perkotaan. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung indeks kesehatan
ekosistem perkotaan di Pulau Jawa dan menyusun pendekatan kuantitatif sistem
penilaian kesehatan ekosistem perkotaan dengan enam parameter yaitu indeks
pencemaran udara (IPU), indeks pencemaran air (IPA), indeks tutupan hutan (ITH),
indeks keanekaragaman hayati (IKH), indeks kesehatan masyarakat (IKM), dan
indeks kesehatan lingkungan (IKL). Penelitian ini dilakukan dengan mengambil
data dari dokumen pemerintah daerah dan dikompilasi sehingga didapatkan indeks
kualitas lingkungan hidup (IKLH) dengan rentang nilai 0-100. Hasil yang diperoleh
adalah nilai kualitas ekosistem Kota Surabaya sebesar 77.47, Kota Cilegon sebesar
69.99, Kota Probolinggo sebesar 69.15, Kota Cirebon sebesar 67.23, Kota Cimahi
sebesar 61.56, Kota Magelang sebesar 61.47, Kota Semarang sebesar 59.96, dan
Kota Surakarta sebesar 58.12. Empat kota memiliki nilai kualitas ekosistem di atas
nilai rata-rata kualitas ekosistem nasional yaitu sebesar 66.46. | id |