Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Ciplukan (Physalis peruviana L.) pada Beberapa Dosis Pupuk NPK (16:16:16) di Dua Ketinggian Tempat
View/ Open
Date
2019Author
Naaf, M. Saepulloh
Khumaida, Nurul
M.A Chozin
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman hayati, sekitar 800-1200 tumbuhan dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan. Salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai bahan obat adalah ciplukan. Penelitian ini bertujuan mempelajari dan mengetahui pengaruh ketinggian tempat serta dosis pupuk NPK (16:16:16) yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman ciplukan (Physalis peruviana L.). Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi dengan ulangan sebagai kelompok (Split Plot RKLT). Petak utama adalah ketinggian tempat terdiri atas dua taraf yaitu L1 (225 mdpl) dan L2 (798 mdpl), anak petak yaitu dosis pupuk NPK (16:16:16) terdiri atas empat taraf dosis, yaitu P0 (tanpa NPK), P1 (1.25 g), P2 (1.85 g), dan P3 (2.25 g) per tanaman. Interaksi antara ketinggian tempat dan dosis pupuk NPK (16:16:16) berpengaruh terhadap pertumbuhan, tetapi tidak berpengaruh terhadap hasil panen buah ciplukan (Physalis peruviana L.). Peningkatan dosis pupuk NPK (16:16:16) dapat meningkatkan tinggi tanaman pada ketinggian 225 mdpl (L1). Penanaman ciplukan (Physalis peruviana L.) pada ketinggian 798 mdpl (L2) menghasilkan tinggi tanaman lebih tinggi dan jumlah daun yang lebih banyak. Ketinggian tempat secara tunggal berpengaruh terhadap perkembangan dan hasil panen buah ciplukan (Physalis peruviana L). Perkembangan bunga, buah, dan umur panen pada ketinggian 798 mdpl lebih lama, tetapi menghasilkan jumlah bunga, jumlah buah, dan hasil panen yang lebih banyak dibandingkan pada ketinggian 225 mdpl (L1). Tanaman ciplukan (Physalis peruviana L) sangat sesuai dibudidayakan pada daerah dataran tinggi. Dosis pupuk NPK (16:16:16) secara tunggal tidak berpengaruh terhadap hasil tanaman ciplukan (Physalis peruviana L.).