Pengaruh Sumber Stres, Strategi Koping, dan Gejala Stres terhadap Kepuasan Perkawinan pada Keluarga Istri Bekerja
Abstract
Keterlibatan istri dalam sektor publik sudah menjadi suatu hal yang biasa terjadi pada beberapa tahun belakangan ini. Biaya hidup yang terus meningkat dan tingkat pendidikan yang tinggi membuat istri merasa perlu untuk mengaktualisasikan dirinya. Badan Pusat Statistik mengkategorikan dua jenis pekerjaan sektor publik yaitu pekerjaan formal meliputi buruh/karyawan/pegawai, dan berusaha sendiri dengan dibantu buruh tetap/buruh dibayar, sedangkan pekerjaan informal meliputi berusaha sendiri dengan dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas, dan pekerja keluarga. Akan tetapi istri yang terlibat dalam sektor publik rentan mengalami stres. Istri dengan jenis pekerjaan formal lebih rentan mengalami stres yang bersumber dari lingkungan keluarga dan pekerjaan. Stres yang dirasakan oleh istri kemudian akan memengaruhi munculnya gejala stres serta ketidakpuasan dalam perkawinan. Sehingga istri perlu memiliki strategi koping untuk menurunkan tingkat stres dan menjaga kepuasan perkawinan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan, hubungan, dan pengaruh sumber stres, strategi koping, dan gejala stres terhadap kepuasan perkawinan pada istri bekerja di sektor formal dan informal. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Sukmajaya kota Depok. Contoh dalam penelitian ini adalah istri bekerja yang tinggal di kota Depok, keluarga utuh, dan memiliki remaja berusia 12-18 tahun yang bersekolah di SMP dan SMA di wilayah Kelurahan Abadijaya dan Kelurahan Mekarjaya kota Depok dan bersedia terlibat dalam penelitian. Responden dipilih menggunakan metode probability sampling dengan teknik disproportional stratified random sampling.
Hasil uji beda menunjukkan istri dengan jenis pekerjaan informal memiliki nilai rataan besar keluarga, lama jam kerja, lama hari kerja, dan gejala stres yang lebih tinggi dibandingkan istri dengan jenis pekerjaan formal. Usia istri, lama pendidikan, pendapatan per kapita, sumber stres, strategi koping, dan kepuasan perkawinan pada istri dengan jenis pekerjaan formal memiliki nilai rataan lebih tinggi dibandingkan istri dengan jenis pekerjaan informal. Hasil uji korelasi menunjukkan lama jam kerja dan lama hari kerja berhubungan negatif dengan sumber stres. Sumber stres berhubungan positif dengan gejala stres. Strategi koping berhubungan positif dengan kepuasan perkawinan sementara gejala stres berhubungan negatif dengan kepuasan perkawinan. Hasil uji pengaruh menunjukkan lama pendidikan istri berpengaruh secara negatif terhadap lama jam kerja dan lama hari kerja istri. Strategi koping berpengaruh secara positif terhadap kepuasan perkawinan sementara gejala stres berpengaruh secara negatif terhadap kepuasan perkawinan.
Keluarga dengan suami istri bekerja diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam penggunaan strategi koping untuk meminimalisir terjadinya sumber stres dan meningkatkan kepuasan perkawinan. Hal yang dapat dilakukan seperti meminta bantuan dari keluarga besar atau asisten rumah tangga untuk
mengurus rumah dan anak ketika sedang bekerja serta lebih memahami kondisi dan kebiasaan yang dilakukan oleh pasangan untuk menghindari terjadinya konflik. Instansi pemerintah diharapkan untuk membuat kebijakan tentang pekerjaan ramah keluarga yaitu membuka lapangan pekerjaan bagi istri yang jaraknya dekat dengan tempat tinggal. Hal ini bertujuan supaya istri lebih banyak mengalokasikan waktunya untuk keluarga tetapi masih tetap berpenghasilan.
Collections
- MT - Human Ecology [2236]