Show simple item record

dc.contributor.advisorKusharto, Clara Meliyanti
dc.contributor.advisorSukandar, Dadang
dc.contributor.authorMukhaira, Inna
dc.date.accessioned2020-02-04T04:21:02Z
dc.date.available2020-02-04T04:21:02Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/101645
dc.description.abstractPositive Deviance sebagai perubahan perilaku yang sudah dibuktikan di berbagai negara berkembang sebagai perubahan perilaku untuk mengurangi masalah gizi anak di Vietnam, Myanmar, Nepal, Bolivia, Bangladesh (Sternin M et al. 1998 dan Mars et al. 2004). Pendekatan Positive Deviance juga dilakukan sebagai pencegahan penyebaran HIV AIDS di dunia pada pekerja seks dan pencegahan mutilasi perempuan (Lapping et al. 2002; Marsh et al. 2004). Pendekatan Positive Deviance yang dilakukan Erny (2012) menunjukkan bahwa masalah stunting pada balita di kota Bogor dipengaruhi oleh riwayat kehamilan ibu dan perilaku hidup bersih dan sehat. Penelitian Saragih (2016) menunjukkan bahwa adanya pendekatan perilaku positif terhadap pemberian makanan dan ketahanan pangan dan penelitian Nuriah (2017) menunjukkan bahwa adanya pendekatan perilaku positif terhadap asupan energi, pekerjaan ibu, besar keluarga serta akses pelayanan gizi dan kesehatan. Metode Positive Deviance telah digunakan untuk mengatasi permasalahan gizi dan metode ini pertama kali digunakan di negara Vietnam untuk mengatasi masalah gizi pada balita (Sternin M et al. 1998). Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis Determinan Positive Deviance pada status gizi balita pada keluarga miskin di Desa Cikarawang dan aplikasinya di Desa Cihideung Hilir. Tujuan khusus penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik keluarga, karakteristik ibu, pola asuh makan balita, pola asuh kesehatan balita, akses pelayanan gizi dan kesehatan, riwayat kesehatan dan hygine dan sanitasi, status gizi balita dan pengaruh pemberian penyuluhan tentang pengetahuan gizi ibu, pola asuh makan balita, serta pola asuh kesehatan balita. Desain penelitian ini adalah observasional secara retrospektif, untuk mengkaji faktor yang merupakan Positive Deviance dari status gizi balita pada keluarga miskin. Tempat penelitian dipilih secara Purposive Sampling, yaitu di Desa Cikarawang dan Desa Cihideung Hilir Kabupaten Bogor. Jenis data yang dikumpulkan dari penelitian pada Desa Cikarawang meliputi data primer dan data sekunder. Data sekunder yang dikumpulkan yaitu data nama balita, usia, berat badan, tinggi badan serta alamat yang didapatkan dari kader. Data primer yang dikumpulkan terdiri dari data karakteristik balita, karakteristik keluarga, karakteristik ibu, pola asuh makanan, serta pola asuh kesehatan. Pengaplikasian di Desa Cihideung Hilir berupa penyuluhan dimana menggunakan metode pretest dan posttest. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan program komputer Microsoft Excel 2013 dan program SPSS versi 15.0. Sebaran data secara deskriptif dianalisis dengan menggunakan analisis univariat. Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan variabel bebas (independen). Uji yang dipakai untuk analisis bivariat adalah Uji Korelasi (Person dan Spearman) dan untuk menganalisis adanya perbedaan antara sebelum dan sesudah penyuluhan pada masing-masing variabel digunakan analasis Uji Paired T-Test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata penngeluaran pangan keluarga responden gizi normal dan gizi kurang yaitu Rp26565 dan Rp25000. Menurut World Bank (2007) mengkategorikan kemiskinan menjadi dua, yaitu sangat miskin dan miskin. Dimana kosndisi sangat miskin ditandai dengan pendapatan perkapita di bawah US$1 perhari sedangkan kondisi miskin ditandai dengan pendapatan perkapita dibawah US$2 perhari. Lebih dari separuh anak sebanyak 56 orang berada pada kelompok umur 12-36 bulan dengan status gizi baik. Proporsi gizi baik memiliki jumlah yang sama pada kedua jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan sebanyak 38 orang anak. Pengetahuan ibu termasuk kategori kurang sebesar 76.1%. Sebagian besar usia ibu saat hamil pada usia 20- 35 tahun sebesar 79.5%. Pola asuh makan balita sebagian besar kategori sangat baik sebesar 45 orang. Balita dengan status gizi baik paling banyak dengan pola asuh kesehatan kurang sebesar 52.3% sedangkan balita dengan status gizi baik dengan pola asuh kesehatan baik sebesar 47.7%. Adanya determinan Positive Deviance pada ibu balita di Desa Cikarawang yaitu ibu memiliki pola asuh makan yang baik, aspek pola makan para ibu hanya memberikan makan sesuai dengan keuangan yang ada, ibu memahami pentingnya pemberian ASI terutama kolostrum, ibu sering membawa anak bermain dengan tetangga dan berkunjung ke posyandu. Ibu Positive Deviance juga peduli dengan kesehatan anak misalnya mencuci tangan sebelum makan serta mengasuh anak sendiri tanpa dibantu orang lain. Ibu Positive Deviance selalu berkunjung ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi agar anak terhindar dari penyakit. Pemberian penyuluhan gizi pada ibu di Desa Cihideung Hilir yaitu adanya peningkatan pengetahuan ibu. Dilihat dari hasil uji statistik yaitu terdapat perbedaan rata-rata antara pengetahuan gizi sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan (p=0.000). Pemberian penyuluhan yang telah dilakukan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi dari tidak tahu menjadi tahu.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcNutritionid
dc.subject.ddcChild nutritionid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleDeterminan Positive Deviance pada Balita Keluarga Miskin di Desa Cikarawang dan Aplikasinya di Desa Cihideung Hilir Kabupaten Bogorid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordanak balitaid
dc.subject.keywordkeluarga penghasilan rendahid
dc.subject.keywordpositive devianceid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record