Show simple item record

dc.contributor.advisorSoelistyowati, Dinar Tri
dc.contributor.advisorCarman, Odang
dc.contributor.authorTeduh, Ahmad
dc.date.accessioned2020-02-04T04:03:39Z
dc.date.available2020-02-04T04:03:39Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/101632
dc.description.abstractIkan sapu-sapu dikenal sebagai ikan brushmouth termasuk dalam famili Loricariidae, sub family Hypostominae dan genus Hypostomus. Ikan brushmouth hidup di dasar perairan dan termasuk omnivora yang menyukai alga yang melekat pada bebatuan dan tanaman air lainnya, serta aktif pada malam hari. Ikan sapu-sapu dapat mencapai ukuran panjang mutlak 18 cm, dapat hidup pada kisaran suhu 22 ̶ 30 0C atau lebih yaitu suhu 32 0C dan 340C, pH 6 ̶ 7 dan kesadahan 50 ̶ 100 mgL-1. Ikan ini memiliki beragam fenotipe warna tubuh yaitu coklat, coklat kehitaman dan bercorak bintik-bintik atau garis-garis kecil mendatar, warna gelap disekitar punggung, perut dan ekor serta terdapat ikan berwarna albino. Selain itu, pada ikan sapu-sapu terdapat dua jenis fenotipe ekor yaitu ekor panjang (slayer) dan ekor pendek (non slayer). Nilai ekonomis ikan brushmouth dengan fenotipe albino slayer lebih tinggi dibandingkan dengan fenotipe normal yang berwarna hitam, namun jumlah populasi ikan sapu-sapu albino slayer masih sangat sedikit. Populasi ikan sapu-sapu albino slayer dapat ditingkatkan melalui persilangan terarah dan prospektif untuk pengembangan strain dan produksi masal. Informasi pewarisan fenotipe albino slayer pada ikan sapu-sapu (brushmouth) perlu dipelajari sebagai dasar dalam mengembangkan skema seleksi dan persilangan untuk memproduksi fenotipe albino slayer secara masal. Pewarisan fenotipe albino slayer dievaluasi secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan kelas warna dan perbandingan ukuran panjang ekor terhadap panjang mutlak tubuh. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi skema persilangan yang efektif menghasilkan populasi ikan brushmouth albino slayer serta pola pewarisan fenotipe slayer dan kinerja reproduksinya. Skema persilangan terdiri dari persilangan resiprokal antara albino slayer dan albino non slayer serta persilangan fenotipe sejenis antara albino slayer. Setiap skema persilangan terdiri dari 3 ulangan pasangan dan setiap pasangan dilakukan 2 kali pemijahan dengan sistem pemijahan individual berpasangan yaitu terdiri dari 1 ekor jantan dan 1 ekor betina (1:1) pada masing-masing skema persilangan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2019. Ikan yang digunakan pada penelitian ini adalah ikan brushmouth (Hypostomus sp.) albino slayer jantan (9,07±0,5 cm), albino slayer betina (8,96±0,4 cm), albino non slayer jantan (8,87±0,17 cm), dan albino non slayer betina (8,86±0,16 cm). Kategori fenotipe slayer diidentifikasi berdasarkan ukuran panjang sirip ekor yaitu 4,43±0,64 cm, tidak cacat serta memiliki morfologi yang lengkap. Wadah yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuarium berukuran 100cm x40cm x40 cm dengan tinggi air 35 cm. Induk ikan hias brushmouth dipijahkan pada wadah akuarium induk dengan substrat bambu. Induk betina yang dipijahkan pada setiap perlakuan persilangan adalah induk betina yang sudah mencapai tingkat kematangan gonad 5 (TKG 5). Selama pemeliharaan diberikan pakan mentimun dan pakan komersil dengan pemberian pakan secara ad libitum dan diberikan sehari sekali. Proses pemijahan terjadi didalam bambu dan berlangsung sekitar 2 jam, setelah itu induk betina akan keluar dari bambu yang menandakan bahwa proses 5 pemijahan telah selesai. Pemeliharaan larva hingga ukuran benih dilakukan selama 60 hari. Pemeliharaan larva menggunakan akuarium yang berukuran 100 cm x 50 cm x 40 cm dengan kepadatan 100 ekor (14 ekor/m3). Pemeliharaan benih dilakukan selama 45 hari. Parameter uji mencakup sebaran fenotipe albino slayer, jumlah telur, derajat pembuahan telur, derajat penetasan telur, tingkat kelangsungan hidup dan kualitas air pemeliharaan. Analisis data sebaran fenotipe hasil persilangan, keragaman fenotipe slayer dan parameter kinerja reproduksi dianalisis sidik ragam (ANOVA) dengan selang kepercayaan 95% dan diuji lanjut menggunakan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persilangan ikan brushmouth albino slayer dan non slayer menghasilkan empat kelas fenotipe yaitu albino slayer, albino non slayer, hitam slayer dan hitam non slayer dengan proporsi albino slayer tertinggi yaitu 75% pada persilangan dengan jantan albino slayer. Persilangan antara ikan slayer dan non slayer, menghasilkan rasio panjang sirip ekor (slayer) terhadap panjang tubuh ikan dengan nilai ukuran fenotipe slayer rata-rata diatas 0,60. Pada ikan brushmouth normal lebih tinggi dibandingkan dengan ikan brushmouth albino. Pada ikan brushmouth non slayer menghasilkan nilai kurang dari 0,50, namun lebih tinggi dari tetuanya yang non slayer dan pada keturunan albino non slayer lebih tinggi dibandingkan brushmouth hitam non slayer. Hal ini menunjukkan pola pewarisan slayer pada persilangan ikan brushmouth albino diduga bersifat aditif dengan aksi gen tanpa dominansi sampai dominansi parsial. Kinerja reproduksi menunjukkan bahwa hasil persilangan ikan brushmouth albino slayer dengan albino slayer menghasilkan jumlah telur, derajat pembuahan, derajat penetasan dan tingkat kelangsungan hidup tertinggi dibandingkan hasil persilangan resiprokal a ntara albino slayer dan albino non slayer. Berdasarkan penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa skema persilangan ikan brushmouth albino slayer jantan (SN, SS) menghasilkan empat kelas fenotipe albino slayer dan non slayer serta non albino slayer dan non albino non slayer dengan proporsi albino slayer tertinggi (75%) dan jumlah telur paling banyak (297±10,41 butir). Ukuran fenotipe slayer dan non slayer hasil persilangan lebih panjang dibandingkan dengan tetua non slayer dan ukuran panjang ekor pada albino non slayer lebih panjang dibandingkan dengan ikan normal hitam non slayer.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcquaculture Sciencesid
dc.subject.ddcAlbino Brushmouthid
dc.subject.ddc2019id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleProduksi Ikan Sapu-Sapu Albino Slayer (Hypothomus sp.) melalui Kombinasi Persilangan.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordikan sapu-sapu albinoid
dc.subject.keywordfenotipe slayerid
dc.subject.keywordpersilanganid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record