dc.description.abstract | Kekeringan adalah salah satu kendala utama yang mempengaruhi ketahanan
pangan dan mata pencaharian. Di Provinsi Banten terdapat 4 kabupaten yang
beresiko terkena bencana kekeringan dan salah satunya ialah Kota Cilegon. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pola sensitivitas wilayah kekeringan
di Kota Cilegon. Kekeringan dapat dilihat baik dari aspek fisik maupun sosial.
Parameter fisik antara lain curah hujan, jenis tanah, kedalaman tanah, dan
kemiringan lahan. Dalam penelitian digunakan data rata-rata curah hujan selama 30
tahun (1987-2017). Parameter sosial yang diamati adalah total populasi untuk
mengidentifikasi kebutuhan air penduduk. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode overlay dan skoring. Tingkat sensitivitas dibedakan menjadi rendah,
sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Hasil analisis menunjukkan daerah dengan tingkat
sensitivitas rendah di Kota Cilegon tersebar di Kecamatan Pulomerak, Grogol,
Ciwandan, dan Purwakarta. Daerah dengan klasifikasi sedang dan tinggi tersebar di
seluruh Kecamatan yang terdapat di Kota Cilegon, sedangkan yang tergolong
klasifikasi sangat tinggi tersebar di Kecamatan Purwakarta. Nilai indeks kekeringan
yang untuk Kota Cilegon mencapai 50,89%. | id |